Sebelum tahun 80an para penjual jamu gendong menyajikan jamu kepada pelanggan dengan wadah batok atau tempurung kelapa gading yang tidak terlalu besar.Â
Kemudian berganti dengan gelas seng dan gelas kaca. Kini ada juga yang menggunakan plastik dan sedotan untuk melayani pembeli yang merasa kurang nyaman menggunakan gelas secara bergantian.
Keberadaan penjual dan peracik jamu gendong menjadi perhatian secara khusus dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
Pada Desember 2022, dibangun sebuah Monumen Patung Craki di Pasar Ngasem, Yogyakarta. Craki merupakan istilah atau sebutan bagi peracik dan penjual jamu gendong.
Adanya Monumen Patung Craki ini merupakan penghargaan atas kontribusi mereka atas kesehatan dan perekonomian masyarakat. Juga mengingatkan dan mengajak seluruh masyarakat agar tetap mencintai dan mengonsumsi jamu gendong.
Masihkah anda minum jamu gendong tradisional?
#jelajah desa hari ke 19