Melihat aneka warna kembang sangat menarik. Apalagi jika kembang-kembang tersebut juga menyebarkan aroma harum mewangi.Â
Hati yang judeg, pikiran yang lelah, bahkan raga yang lengkruh pun bisa hilang berganti menjadi segar dengan hati dan pikiran yang tenang.
Tak heran jika di sudut-sudut ruang kerja ada pot dan vas bunga untuk memperindah ruangan yang membuat krasan para karyawan.
Bagi pecinta keindahan tentu tidak lupa menanam bunga di halaman rumah sekalipun tidak begitu luas.
Demikian juga di sudut-sudut kota ada taman dengan aneka tanaman bukan sekedar membuat kota menjadi hijau asri tetapi juga indah berseri.Â
Sayang sekali tidak semua kota tidak atau semoga belum ada taman kota yang hijau dan berseri dengan aneka warna bunga. Kalau toh pun ada hanya di halaman hotel berbintang.Â
Salah satu kota seperti ini adalah Yogyakarta. Tapi tidak termasuk Sleman, Kulon Progo, Bantul, dan Gunung Kidul.Â
Tidak adanya taman kota dengan aneka macam bunga tampaknya berdampak pada keberadaan pasar bunga atau pasar kembang yang biasa saja. Dalam arti yang dijual lebih banyak tanaman hias dengan sedikit tanaman bunga.
Entah karena alasan ini, maka pasar kembang di Yogyakarta disebut Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogya disingkat PASTY.Â
Pasar kembang di kota lain memang menyatu atau berdekatan dengan pasar satwa piaran seperti burung berkicau termasuk merpati, kucing, ikan hias, dan ayam hias.
Misalnya Pasar Bunga Brawijaya Malang dan Pasar Bunga Kayoon Surabaya.
Pasar kembang Yogyakarta memang unik karena sedikit bunga yang dijual.Â
Apakah ini disebabkan karena cuaca Yogyakarta yang panas sehingga tanaman bunga sulit berkembang sehingga warganya enggan menanam bunga atau hal lain.
Yang jelas pasar kembang eh pasar tanaman hias kalah kondang dengan Pasar Kembang dekat Stasiun Tugu Yogya.
#jelajahyogyaharike22
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H