Begitu meninggalkan Stasiun Klaten gerbong KRL Solo - Yogyakarta yang kutumpangi sudah kosong. Tak ada yang lain selain diriku.
Rasa bosan dan sedikit lelah mengajakku untuk memejamkan mata sambil bersandar di sudut bangku dekat pintu KRL.Â
Mata baru saja terpejam ketika terdengar suara pintu antar gerbong KRL bergeser membuka namun tak terlihat seorang pun yang mendorong. Padahal KRL berjalan tenang tanpa goyangan yang membuat pintu bergeser.Â
Aku pun berdiri melihat gerbong depan yang hanya berisi beberapa perempuan di ujung paling depan.
Kala akan duduk kembali, tetiba tercium bau harum rokok klembak menyan. Sesuatu yang aneh. Padahal sudah tiga puluhan tahun rokok klembak menyan sudah tidak ada yang merokok lagi. Apalagi ini di dalam gerbong KRL tanpa penumpang.
Mungkin ini bau dari luar gerbong yang masuk lewat sela-sela ventilasi KRL.
Kembali aku duduk.
Tetiba mataku tertuju ke kaca jendela KRL yang tampak seorang perempuan tua sedang menghembuskan asap rokok.
"Mbok Sri...," spontan suaraku menyebut nama seorang lansia yang telah menghadap Sang Pencipta sekitar setahun lalu.