Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Jangan Silau dengan Uang Pemberian

18 April 2023   12:46 Diperbarui: 18 April 2023   12:48 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu yang membuat keuangan menjadi tipis pasca lebaran adalah pengeluaran tak terduga karena terlalu silau dengan pemberian.

Saat berkumpul bersama dalam keluarga besar tentu sudah disiapkan berapa besaran uang yang akan diberikan pada kemenakan atau mungkin adik yang masih sekolah. 

Misalnya pada kemenakan kita siapkan setiap anak diberi sepuluh ribu. Kira-kira jumlah kemenakan ada 12 orang artinya disiapkan uang sebesar seratus dua puluh ribu. Untuk adik kandung dan ipar yang masih sekolah ada 4 orang masing-masing 100 ribu jadi jumlahnya 400 ribu. Berarti untuk sangu yang harus disiapkan sebesar 520 ribu. 

Belum lagi untuk anak-anak tetangga atau teman sepermainan diperkirakan atau disiapkan sejumlah 300 ribu. 

Hitungan secara gampang harus disiapkan untuk sangu anak-anak sebesar 820 ribu. 

Tidak sampai satu juta rupiah. Tampaknya tidak terlalu besar bagi yang sudah mapan secara ekonomi. Bagi yang masih merintis keluarga dan ekonomi tentu sangat besar. Apalagi hanya bekerja sebagai karyawan.  

Pengeluaran ini bisa saja membengkak tak terduga karena gengsi melihat pemberian kerabat yang lain lebih besar.

Misalnya sudah disiapkan memberi sebesar 10 ribu untuk tiap anak namun begitu melihat yang lain memberi 20 ribu lalu tergoda untuk menyamai atau malah memberi lebih. 

Tak pelak pengeluaran lebaran membengkak. Sehingga saat kembali ke kota justru kesulitan keuangan. Lebih parah lagi merayu anak agar uang hasil pemberian dari sanak kerabat untuk beaya tranportasi pulang.

Kasihan anak jadi korban gengsi orangtua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun