Bagi pecinta seni tradisional wayang orang (wayang wong) atau pernah membaca kisah Maha Barata tentu mengenal sosok seorang tokoh muda yang gagah perkasa: Gatotkaca.
Gatotkaca perawakannya gagah perkasa otot kawat balung wesi atau disingkat Okabawes menurun dari kedua orangtuanya.
Ayahnya adalah Werkudoro atau Bima dan ibunya Dewi Arimbi yang keduanya berperawakan tinggi besar.
Sekali pun perawakannya tinggi besar dan gagah perkasa, Gatotkaca sangat lembut hati dan pemurah dengan sikapnya suka menolong.
Kelembutan hatinya kadang membuat melow apalagi saat ditinggal kekasihnya. Bahkan menjadi sadboy lalu mencoba bunuh diri seperti yang pernah kutulis di sini.
Kelembutan dan kemurahan hati Gatotkaca bukan hanya dalam dunia pewayangan tetapi juga pada dunia nyata.
Pagi tadi sekitar jam 7 pagi, saat menyusuri jalanan menuju Parangtritis hingga ke Depok, Bantul, Jawa Tengah, di sebuah pertigaan jalan raya yang masih ramai penulis diseberangkan oleh seorang polisi muda dari Polsek Kretek, Bantul yang berdiri di marka jalan.
Sedang di pinggir persimpangan Gatotkaca berdiri membantu polisi dengan memberi aba-aba dengan bendera semaphore agar para pengguna jalan hati-hati.
0 0 0