Pedagangnya pun berjualan sayuran dan hasil bumi lainnya. Seperti bawang merah dan putih, cabai merah dan rawit, ubi, dan juga buah sukun.
Pertanyaan mungkin timbul dalam benak pengunjung atau pembaca, apakah laku?
Perlu diketahui bahwa pengunjung bukan hanya dari luar kota dan luar pulau, tetapi juga masyarakat tetangga desa. Misalnya dari Kulonprogo dan Sleman maka saat pulang langsung belanja kebutuhan dapur. Tetapi pengunjung luar kota juga ada yang membeli.
Uniknya, ternyata ada juga pedagang yang berasal dari luar Bantul. Seperti seorang pedagang tapai singkong berasal dari Purworejo. Atau pedagang rempeyek kacang dan udang kecil yang berasal dari Brayat, Klaten.
Setelah menikmati keindahan dan segarnya alam tempat wisata dan berfoto ria  jangan lupa membeli atau berbelanja untuk menghidupkan UMKM masyarakat tempat wisata tersebut.
Salam lestari alam dan budaya Nusantara.
Rahayu... rahayu... rahayu...