Setelah hampir seminggu cuaca di sekitar Bantul begitu terang dan cerah, tadi malam hujan menderas hingga dini hari. Matahari pun masih enggan menampakkan diri dengan sinarnya yang tertutup mendung.
Cuaca seperti sedikit banyak mengurangi gerahnya para petani yang sedang mengolah sawahnya. Setidaknya dirasakan dan disyukuri oleh Pak Jumadi dan Pak Wandi yang membajak sawahnya.
Hujan semalaman juga menambah genangan air di sawahnya yang membuat tanahnya semakin empuk dan mudah dibajak dengan traktor tangannya.
Empuknya tanah sawah dan genangan air yang cukup melimpah juga menjadi berkah sendiri bagai kawanan burung bangau. Cacing, anak katak, ikan kecil, dan juga serangga yang sebelumnya bersembunyi di bawah sisa pangkal padi dan genjer atau kayu apu kini terpaksa keluar karena tanahnya terbalik oleh traktor.
Cacing, anak katak, ikan kecil, dan serangga menjadi santapan nikmat puluhan bangau yang hadir di sawah tersebut. Mereka berpesta pora bersama burung layang-layang yang juga menikmati serangga-serangga kecil yang melepaskan diri dari rerumputan yang telah terbalik.
Burung-burung layang-layang beterbangan di atas sawah. Kadang menukik tajam ke bawah. Kadang menukik ke kiri atau kanan.
Burung-burung bangau pun kadang terbang di atas sawah. Tetapi lebih banyak berjalan kaki dan berbaris santai di belakang Pak Jumadi dan Pak Wandi. Di belakang merekalah santapan lezat tersaji dari tanah yang terbalik.