Sangat gembira ketika sehari setelah erupsi Gunung Semeru pada awal Desember 2021 kami mendengar bahwa keluarga dan kerabat di sana baik-baik saja.Â
Enam bulan kemudian, tepatnya Mei 2021 kami berdua mengunjungi karena akses menuju ke sana sudah cukup aman.
Genap setahun erupsi Gunung Semeru kembali melanda. Kerusakan infrastruktur seperti jembatan gantung Gladak Perak yang baru kini longsor bagian penyangga sebelah timur.Â
Sedang jembatan daerah Kajang Kuning yang baru sekitar empat bulan diresmikan kini tertimbun lahar dingin. Â
Inilah dua desa yang paling terdampak erupsi Gunung Semeru pada Minggu, 4 Desember 2022.
- Desa Sumberwuluh, terdiri dari dukuh Kamar Kajang, Kajar Kuning, Gunung Sawur, tempat pos pantau G.Semeru, Kebon Deli, Kampung Renteng, dan Sumber Ungkal.Â
Desa Sumberwuluh, Kec. Candipuro.Â
- Desa Supit Urang meliputi: dukuh Curah Kobokan dan Piket Nol.Â
Desa Supit Urang masuk Kec. Pronojiwo.Â
Yang terkena lahar Semeru kemarin: Kajar Kuning dan Curah Kobokan.
Peristiwa ini berdampak tersendatnya perekonomian masyarakat di wilayah barat Lumajang dan timur Malang.
Hingga sore ini, belum dipastikan adanya korban jiwa karena dua kampung atau dukuh paling dekat dengan daerah aliran lahar sebenarnya telah dikosongkan sejak setahun lalu.Â
Untuk warga dukuh sekitarnya bersama petugas telah disiapkan  mengungsi jika sewaktu-waktu jika ada bencana. Seperti yang telah terjadi Minggu kemarin.
Sulit dibayangkan betapa kesedihan yang menjadi korban secara langsung atau pun tidak langsung dengan kehilangan mata pencaharian. Mereka kembali dari titik awal. Hanya kepedulian setiap insan yang akan meringankan mereka.Â
# Semua foto hasil Tangkap Layar dari video rekaman Antok, kakak kami. Kecuali foto kedua.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI