Tak heran jika ada kendaraan lewat jalur alternatif justru sering lebih jauh dan lambat karena terhambat oleh kendaraan odol.
Apakah orang kota yang suka touring di pelosok juga kurang etika dalam berkendara?
Pengalaman penulis saat touring dengan sepeda gunung, motor, dan jeep selama ini melihat gejala seperti ini.
Rupanya orang kota yang jenuh dengan rutinitas pekerjaan berusaha menghibur diri dengan mencari tantangan di pelosok.Â
Keasyikan mencari tantangan kadang lupa atau bisa juga mengabaikan lingkungan sekitar dengan memasuki wilayah pribadi. Misalnya jalan setapak di pinggir kebun dianggap jalan kecil antar pedukuhan.Â
Sehingga ketika dilewati ternyata buntu di halaman rumah penduduk. Masih mending jika terjebak di halaman depan. Lain ceritanya jika terjebak di halaman belakang tempat perigi dengan tempat mencuci dan  mandi setengah terbuka.