Melihat patung kayu karya para pematung dengan aneka gaya cukup mudah dijumpai. Ada patung yang menggambarkan tokoh tertentu dan ada pula patung hewan. Wujudnya mulai dari kepala saja, setengah badan hingga seluruh badan utuh.Â
Patung-patung kayu ini harganya sesuai dengan bahan dan kerumitan pengerjaannya serta ukurannya. Mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta.
Selain patung kayu karya manusia ada juga patung kayu karya alami. Artinya terbentuk oleh proses alam seperti pelapukan dan dimakan hewan seperti anai-anai dan semut.Â
Hanya saja patung ini cukup abstrak bentuknya. Tergantung penafsiran yang melihatnya.Â
Seperti yang saya temukan di sebuah hutan jati yang akan dibabat untuk pemukiman di daerah Bantul.Â
Ada pangkal pohon yang telah mati, lapuk bagian tertentu karena cuaca, dan dimakan rayap serta menyisakan bagian paling keras. Sisa pangkal kayu ini tampak seperti kepala hewan. Dari sisi tertentu seperti kepala kuda, di sisi lain seperti kepala badak, onta, atau kepala anjing.Â
Tetapi di sisi lain ya tetap seperti seonggok pangkal kayu yang tak menggambarkan apa pun.Â
Apakah ini bisa disebut patung alami. Ataukah seseorang yang melihatnya sebagai patung kepala hewan merupakan pengidap  pareidolia?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H