Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Geguritan] Aku Kompasianer

23 Oktober 2022   20:46 Diperbarui: 24 Oktober 2022   14:46 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Paribasan bayi procot nganti kempot.

Wiwit kuncung nganti gelung.

Wiwit imut nganti kewut.

Kaya bayi trantanan nganti pencilakan sanajan ora pethakilan.

Iki crita nulis ing Kompasiana nganti lali wayah.

Sewelas tahun dadi Kompasianer.

Ora oleh upah sanajan ngentekake pulsa data.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Bahasa Indonesia

Bagaikan mulai bayi baru lahir sampai tua.

Dari kanak-kanak hingga dewasa.

Dari saat masih imut hingga keriput.

Seperti saat bayi belajar berjalan hingga bisa jumpalitan.

Itulah kisah menulis di Kompasiana hingga lupa waktu.

Sebelas tahun menjadi Kompasianer.

Walau tidak mendapat upah dan malah menghabiskan pulsa data.


 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun