Terasa begitu dingin di telapak kaki kala menyusuri pematang sawah di ujung kemarau.
Semburat merah menghampar di ufuk barat kala mentari tenggelam di senja hari.
Sepinya hamparan sawah semakin menambah indahnya tempatku dulu mencangkul sepetak sawah menemani Emak mencari sesuap nasi.
Mentari semakin tenggelam seperti keinginanku mengolah lahan yang segera sirna menjadi pemukiman.
Tak ada lagi tetesan keringat selain air mata menyesali hilangnya indahnya desa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI