Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bersama Kaum Muda Menyintai Budaya Tradisional Nusantara dan Lingkungan Hidup

18 Oktober 2022   20:19 Diperbarui: 18 Oktober 2022   21:29 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengrawit Dirasturi. | Dokumen pribadi.

Misa kudus yang dipimpin oleh Uskup Mgr. Henricus Pidyarto, O.Carm bersama 7 imam dari tarekat SVD berjalan khusuk dan sangat meriah. Kemeriahan ini karena selain dengan iringan karawitan juga saat pembukaan masuknya para imam dan petugas misa diawali dengan cucuk lampah. 

Demikian juga saat membawa  persembahan umat ke altar diiringi tari Gambyong Pareanom yang secara langsung diiringi karawitan dan lagu Mari Kangen. 

Stan Lapas Satu Malang dengan anggrek, batik, dan camilan karya warga binaan. | Dokumen pribadi
Stan Lapas Satu Malang dengan anggrek, batik, dan camilan karya warga binaan. | Dokumen pribadi

Karya dari kain perca. | Dokumen pribadi.
Karya dari kain perca. | Dokumen pribadi.

Karya dari limbah plastik. | Dokumen pribadi.
Karya dari limbah plastik. | Dokumen pribadi.

Inkulturasi sebagian ini dilanjutkan pada perayaan Hari Pangan Sedunia yang diadakan di Gereja Santa Maria Diangkat ke Surga Malang. Perayaan dengan tema Solidaritas Pangan dengan sub tema Semakin Peduli dan Semakin Murah Hati menampilkan segala produk, makanan lokal, dan memperhatikan  keterjangkauan bagi seluruh lapisan masyarakat serta tidak mengabaikan faktor kelestarian lingkungan hidup.

Para peserta seminar sebelum Hari Pangan Sedunia yang berasal dari berbagai kota di timur Jawa Timur semuanya mengenakan pakaian adat Nusantara.

Berbagi Wedang Uwuh buatan penulis. | Dokumen pribadi.
Berbagi Wedang Uwuh buatan penulis. | Dokumen pribadi.

Dan tentu saja, kembali menyajikan tarian Gambyong Pareanom yang ditarikan oleh Mbak Putri dan Mbak Rena serta alunan tembang Mari Kangen oleh Eyang Lilik Sinden. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun