Stadion Utama Senayan yang tak jauh dari Bandung pun diserbu pendukung PSMS Medan yang jumlahnya tak sebanding dengan pendukung Persib. Stadion Utama Senayan pun dipenuhi jumlah penonton hingga masuk daerah pinggir lapangan. Jumlahnya saat itu tercatat sekitar 125.000 orang.
Perang urat syaraf dengan spanduk pun tak terhindar. PSMS yang beberapa pemainnya berdarah Jawa seperti kiper utama Ponirin, gelandang dan penyerang Sunardi A dan Sunardi B mendapat dukungan penuh dari suporter tanah Jawa.
Salah satu spanduk terpampang yang cukup membuat darah membara berbunyi: Jowo Sih Jowo Ning Mbela PSMS Bah!! Â
Melihat gelagat yang panas ini, pihak panitia meminta pihak keamanan ikut serta menjaga. Entah ada pelurunya atau tidak yang jelas saat itu aparat kepolisian yang menjaga dengan membawa senjata tampak duduk bersama dengan penonton di lintasan atletik menikmati pertandingan yang panas membara tapi tidak membakar. Walau akhirnya Persib, Bandung kuwalat dengan mengalami kekalahan tragis lewat adu penalti dari PSMS Medan dengan skor 4-3.
Begitu bubar tak ada kerusuhan.
Diolah dari sumber: koleksi pribadi majalah berita mingguan Tempo No. 1 Thn, XV, 2 Maret 1985
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H