Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mereka Bertahan dari Kenaikan Harga BBM dengan Berjualan Kue Seharga Seribuan

27 September 2022   07:13 Diperbarui: 27 September 2022   18:02 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antrian BBM sore hari di SPBU Dongkelan, Bantul Yogyakarta. | Dokumen pribadi.

Gelombang protes dan demo menentang kenaikan harga BBM sedikit banyak mulai mereda. Kecuali suara-suara yang terus didengungkan lewat media sosial.

Tampaknya para pendemo dan masyarakat sudah mulai apatis dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain pasrah. 

Sekali pun untuk mendapatkan BBM setangki sepeda motor tak lebih dari 5 liter harus antri di SPBU hingga 30 menit lebih. Jelas pemborosan waktu dan tenaga. Tapi mau apa lagi. Mereka hanya berharap pemerintah mengambil keputusan dan kebijakan yang berpihak pada mereka.

Antrian BBM sore hari di SPBU Dongkelan, Bantul Yogyakarta. | Dokumen pribadi.
Antrian BBM sore hari di SPBU Dongkelan, Bantul Yogyakarta. | Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Sebut saja Mas Tomo, pembuat dan penjual kue yang harus rela antri BBM pada malam hari untuk menghindari antrian yang panjang. Ini dilakukan karena pagi hingga siang hari harus berkeliling mengantar kue buatan istrinya ke toko-toko sekitar Pasar Bantul dan Taman Paseban. Setiap hari sepeda motornya memerlukan sekitar 2 liter pertalite.

Kenaikan harga gas dan BBM yang terjadi selama ini jelas mengurangi pendapatannya yang tidak seberapa. Menaikkan harga kue jelas sesuatu yang mustahil. Kue hanyalah cemilan dan bukan makanan pokok. Menaikkan harga akan ditinggalkan konsumen yang lebih mengutamakan makanan pokok yang juga terdampak kenaikan harga BBM.

Mau tak mau harga kuenya tetap antara seribu dan dua ribu rupiah. Itu pun tidak selalu habis. Sehingga harus membanting harga jika waktu mendekati siang hari.

Kue seharga seribu rupiah diobral dua ribu mendapat tiga kue. Kue seharga seribu lima ratus rupiah banting harga dua ribu lima ratus mendapat dua kue. Kue seharga dua ribu menjadi lima ribu mendapat tiga kue.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Mas Tomo hanyalah salah satu dari pembuat dan penjual kue yang terdampak kenaikan harga BBM. Masih banyak lagi pedagang kecil yang terdampak.

Seperti penjual ayam goreng, roti goreng dan cakue, pisang goreng mini, dan cemilan lainnya, serta penjual makanan K5.

Bahkan penjual buah pinggir jalan dan pasar tradisional.  Tentu saja ini berdampak pada sektor pertanian.

Dan, ini terjadi hampir di semua wilayah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun