Sabtu menjelang senja ketika saya sedang asyik mengayuh sepeda dengan santai di depan Tugu Golong Gilig Jogjakarta, tiba-tiba seorang pesepeda dari sebuah komunitas sedikit berteriak kepada saya.Â
"Hoee... sini foto dulu. Sabar tala ... Sebentar lagi lanjut."Â
Dengan sedikit bingung saya pun berhenti. Lalu seseorang mengajak foto bersama dengan seluruh anggota komunitas pesepeda.
Merasa tidak kenal saya menolak dan minggir sambil memandangi mereka.
"Kalau tidak seangkatan memang ga enak foto bersama. Bapak angkatan tahun berapa?" kata seorang pesepeda yang agak muda. Saya makin bingung dan jawab ngawur. "Angkatan tahun 80."Â
"Wah seangkatan dengan dokter dan kolonel itu ya?" kata yang lain lagi sambil melihat ke arah dua orang yang tampaknya sebagai koordinator. Saya makin bingung dan menjawab dengan menggelengkan kepala.Â
"Wali kelasnya siapa sih?" tanya seorang lagi. Pertanyaan ini menyadarkan saya bahwa mereka keliru menganggap saya anggota komunitas mereka.Â
"Hla warna kaosnya sama... Kukira tidak kebagian kaos lengan panjang." Kata salah satu di antara mereka. Saya pun baru menyadari warna kaos saya seperti warna seragam mereka. Kami pun tertawa.