Di meja dekat jendela sudah tersaji secangkir wedang uwuh, sepotong ubi rebus, dan tiga batang klembak menyan. Sajian istri tercinta yang kini disediakan satu-satunya cucu yang masih bertahan bersamanya.
"Mbah, aku berangkat ..." pamit Surti, cucunya akan berangkat bekerja di sebuah mini market di dekat balai desa.
Lelaki tua itu tertatih mengikuti cucunya hingga di pertigaan jalan batas desa.
Sebuah jalan indah yang dulu pematang berpagar pohon turi.
Di sana ia berhenti sambil mengisap dalam-dalam rokok klembak menyan hingga pipinya tampak semakin kempot.
Mata nanarnya setengah kosong memandang setiap orang lewat yang tak dikenalnya.
Lelaki tua itu tetap berdiri ketika jalanan makin sepi dari lalu lalang motor.
Di ujung jalan tampak istrinya berdiri menunggu di bawah pohon talok.
Lelaki tua itu berkata lirih: Tunggulah aku di situ.
Goa Selarong, Bantul