Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tempat Nyaman untuk Menulis

15 Agustus 2022   15:32 Diperbarui: 15 Agustus 2022   15:59 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taman Kampung di Sawojajar sambil menjaga tanaman urban farming. | Dokumen pribadi 

Sekalipun hanya menulis artikel ringan bahkan sangat ringan seperti kerupuk yang kandungan nutrisinya sedikit sekali, toh memerlukan ketenangan. Untuk itulah saya kadang memilih tempat yang pas dan nyaman sehingga tidak ngelantur atau menggunakan kalimat majemuk bertingkat-tingkat, salah ketik, dan sesuai Pedoman Umum dan Ejaan Bahasa Indonesia. 

Menulis di rumah; entah di ruang kerja, teras, halaman atau kebun belakang rumah tentu banyak yang melakukan. Menulis di luar rumah juga hal yang menarik untuk menghilangkan kebosanan.

Di teras rumah. | Dokumen pribadi 
Di teras rumah. | Dokumen pribadi 

Beberapa tempat yang bisa dipilih untuk menulis dengan smartphone dalam suasana berbeda.

Pertama, tepi sawah. Bisa dilakukan di bawah pohon atau pun di dalam gubuk. Tetapi jika mendung dengan semilir angin yang dingin harus segera pergi. Sebab itu tanda alami bahwa hujan segera turun. Bahaya sambaran petir mengintip.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Kedua, tepi hutan dan sungai. Jika di sawah tidak ada hal yang harus dikerjakan atau sekedar mengawasi petani saya gowes atau jalan kaki ke tepi hutan. Selain untuk menjaga kesehatan dan kebugaran, di sini juga menjadi tempat untuk menelorkan ide atau menulis sebuah kisah. 

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Ketiga, taman kota dan kampung. Menulis di sawah, kebun, tepi hutan dan sungai, padang rumput Bromo, atau dekat air terjun memang mempunyai sensasi tersendiri. Tetapi ada rasa bosan juga. Menulis di taman kota, kampung, atau bahkan di kursi pinggir jalan yang kini banyak tersedia di kota-kota besar adalah pilihan yang baik. Hanya saja gangguan kebisingan hiruk pikuk sulit dihindari. 

Di alun-alun sambil mencari ide. | Dokumen pribadi 
Di alun-alun sambil mencari ide. | Dokumen pribadi 

Kadang di Malioboro. | Dokumen pribadi.
Kadang di Malioboro. | Dokumen pribadi.

Taman Kampung di Sawojajar sambil menjaga tanaman urban farming. | Dokumen pribadi 
Taman Kampung di Sawojajar sambil menjaga tanaman urban farming. | Dokumen pribadi 

Keempat, makam atau kuburan. Ini yang paling menantang dan banyak gangguan. Bukan munculnya kaum lelembut atau hantu yang menakutkan, sekalipun berwajah menawan.

Sama sepertidi tepi hutan dan sungai maka munculnya ular, kalajengking, atau serbuan nyamuk dan semut lebih banyak menggoda untuk menyuruh segera pindah tempat. 

Di sisi lain juga membuat orang lain, misalnya pencari rumput dan pencari kroto, terkejut dan takut karena dianggap sebagai lelembut atau temannya. 

Duduk - duduk di atas nisan. | Dokumen pribadi 
Duduk - duduk di atas nisan. | Dokumen pribadi 

Pada masa kini, ada tempat yang sering dikunjungi dan menjadi pilihan tetapi tak pernah saya lakukan, yakni kafe.

Tempat mana yang terbaik bagi anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun