Sekalipun hanya menulis artikel ringan bahkan sangat ringan seperti kerupuk yang kandungan nutrisinya sedikit sekali, toh memerlukan ketenangan. Untuk itulah saya kadang memilih tempat yang pas dan nyaman sehingga tidak ngelantur atau menggunakan kalimat majemuk bertingkat-tingkat, salah ketik, dan sesuai Pedoman Umum dan Ejaan Bahasa Indonesia.Â
Menulis di rumah; entah di ruang kerja, teras, halaman atau kebun belakang rumah tentu banyak yang melakukan. Menulis di luar rumah juga hal yang menarik untuk menghilangkan kebosanan.
Beberapa tempat yang bisa dipilih untuk menulis dengan smartphone dalam suasana berbeda.
Pertama, tepi sawah. Bisa dilakukan di bawah pohon atau pun di dalam gubuk. Tetapi jika mendung dengan semilir angin yang dingin harus segera pergi. Sebab itu tanda alami bahwa hujan segera turun. Bahaya sambaran petir mengintip.
Kedua, tepi hutan dan sungai. Jika di sawah tidak ada hal yang harus dikerjakan atau sekedar mengawasi petani saya gowes atau jalan kaki ke tepi hutan. Selain untuk menjaga kesehatan dan kebugaran, di sini juga menjadi tempat untuk menelorkan ide atau menulis sebuah kisah.Â
Ketiga, taman kota dan kampung. Menulis di sawah, kebun, tepi hutan dan sungai, padang rumput Bromo, atau dekat air terjun memang mempunyai sensasi tersendiri. Tetapi ada rasa bosan juga. Menulis di taman kota, kampung, atau bahkan di kursi pinggir jalan yang kini banyak tersedia di kota-kota besar adalah pilihan yang baik. Hanya saja gangguan kebisingan hiruk pikuk sulit dihindari.Â