Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kebajikan: Satu Dilakukan, yang Lain Jangan Diabaikan

11 Agustus 2022   14:00 Diperbarui: 11 Agustus 2022   14:05 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sinoman membuat jenang. | Dokumen pribadi 

Setiap orang selalu ingin berbuat kebajikan bagi sesama dengan cara berbeda sesuai dengan kemampuan dan keadaan yang melekat pada diri mereka masing-masing.

Seorang dokter bisa saja memasang tarif tetapi banyak juga yang memberi pelayanan gratis termasuk obat ketika ada pasien yang tidak mampu. Setidaknya pernah penulis alami pada 38 tahun lalu saat mengalami pembengkakan kelenjar getah bening. Dokter menawarkan operasi dan pengobatan gratis mengingat penulis hanya seorang guru SD.

Banyak pula, kaum profesional atau saudagar kaya yang karena kesibukannya tidak bisa meluangkan waktu untuk berbagi kebahagiaan bagi sesama namun mau menyisihkan sebagian hartanya untuk mereka yang membutuhkan.

Ini juga dirasakan penulis saat menjadi katekis (pembina iman umat Katolik), sering dititipi untuk berbagi pada panti asuhan, panti jompo, dan keluarga pra sejahtera.  Sumbangan bukan hanya dalam bentuk uang dan sembako, tetapi juga pakaian, kasur, alat masak, dan alat tulis.

Persiapan urban farming di gereja. | Dokumen pribadi
Persiapan urban farming di gereja. | Dokumen pribadi

Diskusi mengenalkan pangan tradisional pada Hari Pangan Sedunia. | Dokumen pribadi 
Diskusi mengenalkan pangan tradisional pada Hari Pangan Sedunia. | Dokumen pribadi 

Jangan hanya berkotbah. | Dokumen pribadi
Jangan hanya berkotbah. | Dokumen pribadi

Kebajikan memang bukan hanya memberi bantuan materi. Ada juga bantuan berupa perhatian dan empati bagi sedang merasakan kesedihan dan dukacita. Mengunjungi dan mendoakan mereka yang sakit serta melayat sesama ketika sedang berduka cita.

Bagi masyarakat perdesaan dan pinggiran, bukan hanya materi dan finansial yang bisa diberikan untuk melakukan sebuah kebajikan. Bisa juga berbagi tenaga. Misalnya, gotong royong menggali pondasi atau memasang atap rumah. Kegiatan ini disebut: saya.

Ada juga berbagi tenaga saat ada satu keluarga yang akan mengadakan pesta khitanan atau perkawinan. Kegiatan ini disebut biada bagi kaum perempuan dan nyinoman bagi kaum pria.

Seorang aktifis sedang merawat Taman Kampung di Sawojajar. | Dokumen pribadi 
Seorang aktifis sedang merawat Taman Kampung di Sawojajar. | Dokumen pribadi 

Bantuan sembako dari pedagang yang sibuk. | Dokumen pribadi 
Bantuan sembako dari pedagang yang sibuk. | Dokumen pribadi 

Jangan ragu menolong seseorang yang rantai sepeda motornya putus walau tidak kenal. | Dokumen pribadi 
Jangan ragu menolong seseorang yang rantai sepeda motornya putus walau tidak kenal. | Dokumen pribadi 

Ada juga yang berbagi dengan cara memberi nasehat atau pitutur luhur. Memberi renungan pada suatu acara.

Memberi nasehat memang mudah. Memberi teladan lebih utama. Jangan sampai seperti gajah dikenakan blangkon atau gajah diblangkoni. Sesuatu yang aneh: bisa kotbah ora bisa nglakoni. Bisa berkotbah tak bisa melakukan yang dikotbahkan.

Satu kebajikan bisa dilakukan, yang lain jangan diabaikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun