Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Hal-hal yang Jarang Lagi Dilakukan di Sawah

1 Juli 2022   13:38 Diperbarui: 5 Juli 2022   16:00 1064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kyai Putut masa kini. Dokumen pribadi.

Sawah sebagai lahan pertanian pada masa lalu bukan sekedar tempat bercocoktanam tetapi juga menjadi sebuah institusi tempat di mana masyarakat membicarakan segala sesuatu tentang kehidupan bermasyarakat. Bukan hanya seluk beluk bertani tetapi juga tentang budaya pemecahan sebuah masalah yang dihadapi bersama. 

Perputaran jaman dan pengaruh budaya luar termasuk agama sedikit banyak mengubah perilaku masyarakat. Sawah sebagai sebagai institusi kemasyarakatan kini berubah menjadi sekedar tempat bercocoktanam.

Beberapa hal yang sedikit sekali terlihat di sawah saat ini. 

Tradisi Wiwit.

Menjelang panen, terutama padi dan palawija para petani biasanya mengadakan upacara Wiwit sebagai ucapan syukur dan berharap hasil penen yang melimpah kepada Sang Maha Kuasa. 

Tradisi ini dilakukan di pinggir sawah bersama keluarga besar dengan melakukan berdoa bersama dilanjutkan makan bersama. Tak lupa disediakan sesaji untuk mengenang para leluhur yang telah membuka lahan pada masa lalu. 

Upacara Wiwit dipimpin oleh sesepuh desa atau kepala keluarga.

Pada masa kini, ritual ini sangat jarang dilakukan dengan berbagai alasan. Bahwa di beberapa tempat diadakan oleh sebuah komunitas lebih bersifat seremonial untuk mengenang sebuah tradisi luhur daripada sebuah ritual yang seharusnya dijunjung. 

Jika ada sebagian petani mengadakan lebih bersifat pribadi tanpa melibatkan keluarga apalagi keluarga besar dengan melibatkan sesepuh desa. Bahkan melakukannya secara sembunyi agar tidak dilihat orang lain yang menganggap klenik. 

Sesaji masa kini dalam Tradisi Wiwit secara pribadim. Dokumen pribadi.
Sesaji masa kini dalam Tradisi Wiwit secara pribadim. Dokumen pribadi.

Memasang Kyai Putut atau Orang-orangan Sawah.

Kyai Putut adalah orang-orang sawah yang terbuat dari jerami yang diberi pakaian bekas dan memakai caping atau topi petani yang terbuat dari anyaman bambu. 

Orang-orangan sawah ini diberi tali yang akan digerakkan atau ditarik dari gubuk sehingga bergerak-gerak untuk menakuti burung pipit dan manyar yang akan menyesap bunga padi sehingga padi menjadi gabuk atau kosong. 

Penjaga atau penggerak Kyai Putut ini biasanya pemilik sawah sendiri dan kadang buruh tani termasuk anak-anak yang akan mendapat upah sesuai kesepakatan dengan petani pemilik lahan atau penggarap. 

Pada masa kini, sawah lebih banyak dipasang jejaring untuk menghindari serbuan burung pipit. 

Perubahan seperti telah mengurangi bahkan menghilangkan tradisi memasang Kyai Putut dan penjaga sawah. 

Kyai Putut masa kini. Dokumen pribadi.
Kyai Putut masa kini. Dokumen pribadi.

Kyai Putut masa kini. Dokumen pribadi.
Kyai Putut masa kini. Dokumen pribadi.

Kyai Putut masa kini. Dokumen pribadi.
Kyai Putut masa kini. Dokumen pribadi.

Memasang jaring menghidari serbuan burung. Dokumen pribadi.
Memasang jaring menghidari serbuan burung. Dokumen pribadi.

Panen bersama keluarga. 

Masa panen merupakan masa yang ditunggu-tunggu dengan penuh harapan. Mengajak serta keluarga besar atau paling tidak keluarga kecil yakni bapak, ibu, dan anak sudah jarang terlihat. 

Selain sebagai tanda kebersamaan dan kekerabatan mengajak keluarga termasuk anak tujuannya untuk menanamkan jiwa petani yang sederhana pada anak keturunan para petani. 

Mengajak anak bukan hanya pada saat panen tetapi juga saat sedang menggarap atau mengolah tanah. Tentu saja tetap memperhatikan masa sekolah mereka.

Keluarga besar saat panen. Dokumen pribadi
Keluarga besar saat panen. Dokumen pribadi

Mengolah sawah lahan kering di hutan jati untuk ditanami padi gaga. Dokumen pribadi.
Mengolah sawah lahan kering di hutan jati untuk ditanami padi gaga. Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Semoga menjadi petani tangguh. Dokumen pribadi.
Semoga menjadi petani tangguh. Dokumen pribadi.

Gadis desa di sawah.

Menjumpai pemuda desa bekerja di sawah bukanlah hal yang sulit. Menemukan gadis desa bekerja di sawah sangatlah sulit. 

Mungkin lebih senang bekerja di sebuah ruangan. Barangkali mereka takut hitam, lusuh, kotor, dan tak berjumpa pria idaman.

Seorang gadis desa memanggul semprotan pestisida. | Dokumen pribadi.
Seorang gadis desa memanggul semprotan pestisida. | Dokumen pribadi.
Anak muda memancing belut.

Belut merupakan salah satu hewan liar yang hidup di sawah dan dapat di konsumsi. Pada masa kini, belut sudah dibudidayakan secara luas. Bisa dibeli saat masih mentah maupun sudah menjadi lauk pauk masakan siap saji. 

Seorang pemuda memancing belut. Dokumen pribadi.
Seorang pemuda memancing belut. Dokumen pribadi.

Harganya pun murah dan bisa dibeli secara online. Jika ingin lauk belut tak perlu lagi memancing di sawah. Apalagi sawah sekarang banyak yang tercemar dan hewan yang hidup di sawah terkontaminasi pestisida, herbisida, dan pupuk. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun