Hampir sepekan hujan tidak turun namun udara sudah terasa demikian gerah. Hamparan sawah yang hijau dan berbaur dengan sebagian padi yang menguning sedikit menyegarkan mata.
Langit mendung hanya meredakan teriknya sinar mentari yang membakar dahi para petani yang tak lelah mengolah sawah.
Menjelang sore langit mulai cerah dengan sedikit mendung. Masih beberapa petani yang enggan meninggalkan sawah. Mereka duduk-duduk di pematang sambil memikirkan sayur yang di luar dugaan harganya jatuh.
Saya pun masih terpaku menatap selasih yang mulai menguning kering.
Menjelang senja, mendung di ufuk barat berarak santai bersama hembusan angin nan lembut. Saking lembutnya daun padi pun tak bergerak. Apalagi  daun kelapa.
Matahari yang menatap bumi dengan sinar jingganya terus turun ke pangkuan senja.
Tanpa kata ia menyuruhku pulang dan meninggalkan kesedihan yang tak berarti.
Bukankah esok sudah menanti.