Pada masa kini, obat-obatan memang tak bisa dihindari sama sekali untuk penyembuhan penyakit tertentu. Bahkan bila saat flue dengan badan terasa meriang seakan tulang mau mrotholi.
Dulu, saat belum mengenal obat, jika badan meriang maka penyembuhannya selain minum jamu adalah dengan kerokan serta caring atau berjemur. Karena tubuh tersengat sinar mentari dan banyak mengeluarkan keringat maka meriang pun sedikit berkurang.
Penyakit sekarang ndableg, ada yang harus dilawan dengan obat dengan konsumsi yang tepat supaya minggat. Untuk memenuhi kebutuhan obat, kami memang tidak menyimpan di rumah. Kuatir kadaluarsa. Lebih baik langsung beli satu kemasan di toko tetangga atau apotek yang ada di sekitar tempat tinggal.Â
Kotak obat kami hanya berisi balsem herbal, obat batuk herbal, obat merah atau Betadine, minyak gosok dan kayu putih, serta termometer.Â
Sedang untuk obat-obatan penyakit lainnya yang didapat dari resep dokter tentu harus habis. Jadi tidak ada sisa. Kalau toh memang tidak dilanjutkan minumnya, maka sisanya tidak disimpan tetapi dibuka dari kemasan lalu dibuang ke kloset. Aman.
Syukurlah, karena suka olahraga dan tertib memenuhi asupan gizi serta senantiasa berpikir positif, kami sekeluarga selama ini sehat selalu dan tidak pernah terserang penyakit degeneratif. Kecuali pada saat heboh pandemi Covid-19 setahun lalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H