Cirinya jagung gagal panen adalah tinggi batangnya tak lebih dari 1,25m dengan daun kecil dan tidak lebar serta buahnya kecil dengan diameter tak lebih dari 8cm.
Ada juga yang diambil dari jagung yang memang ditanam khusus untuk pakan ternak. Biasanya diambil bukan dari bibit unggul dan ditanam di pematang atau kebun yang jauh dari pengairan.
Para pedagang mendapat rumput, dedaunan, dan jerami dari mereka yang mencari sengaja untuk dijual. Sedang rumput kalajana dan  sejenisnya serta batang pohon jagung didapat dari petani yang menanam atau membudidayakan sendiri.
Harga rumput liar satu ikat dengan diameter satu pelukan dari petani antara 15-17,5 ribu dan dijual antara 20-25 ribu.
Harga jerami satu pelukan dari petani 15 ribu dan dijual seharga 20 ribu.
Harga rumput kalajana dan odot satu pelukan 25 ribu rupiah.Â
Sedang harga dedaunan sedikit lebih mahal antara 25-30 ribu karena sulit mendapatkannya dengan cara memanjat dan harus membeli dari pemilik tanaman.
Setiap hari para pedagang bisa menjual antara 10 hingga 20 ikat rumput dan tanaman pakan ternak. Bahkan yang mempunyai tempat yang lebih baik dan kendaraan sendiri untuk diantar ke konsumen bisa menjual sekitar 30-40 ikat.
Sebuah bisnis ala desa yang menggiurkan.