Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

A Female Rider's Diary, Kisah Perjalanan Kompasianer Wanita

25 April 2022   17:49 Diperbarui: 25 April 2022   21:11 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanan sejauh lebih kurang delapan ratus kilometer dari Tangerang ke Surabaya bagi sebagian orang bukanlah perjalanan luar biasa.

Tentu menjadi sebuah kisah  perjalanan yang luar biasa jika dilakukan sendirian oleh seorang wanita paruh baya.

Itulah yang dilakukan oleh seorang Kompasianer wanita bernama Erni Purwitosari (Denik) yang hingga kini masih aktif menulis.

Bila melongok ke belakang sekitar empat-tujuh tahun yang lalu, banyak Kompasianer baik pria maupun wanita yang sering berpetualang. Kisah perjalanan dan karyanya dalam berpetualang sering pula ditulis di Kompasiana.

Inilah salah satu yang membuat saya krasan di K. Membaca kisah mereka.

Namun satu persatu mereka sudah tidak aktif lagi karena kesibukan masing-masing.

Bertemu dengan kompasianer  Erni Purwitosari (Denik) memang baru sekali saat Indonesia Community Day II di Malang yang diadakan Kompasiana, demikian juga komunikasi lewat WA. Tetapi membaca statusnya di media sosial membuat saya geleng kepala, kagum.

Kekaguman saya semakin bertambah setelah membaca buku A Female Rider's Diary karya Denik yang mengisahkan perjalanannya dari Tangerang ke Surabaya.

Dokumen pribadi 
Dokumen pribadi 

Dokumen pribadi 
Dokumen pribadi 

Sebuah perjalanan sendiri dengan sepeda motor selama 4 hari 3 malam.

Sebuah perjalanan yang bukan sekedar dari satu tempat ke tempat lain, tetapi juga tekad untuk bertemu dengan teman, sahabat, dan kerabat. Di antaranya menemui Ahmad Tohari pengarang Ronggeng Dukuh Paruk.  A Female Rider's Diary, halaman 59.

Perjalanan yang menyenangkan, apalagi dalam perjalanan Denik juga berani memberi tumpangan bagi seorang ibu muda dengan balitanya karena sepeda motor yang dikemudikan suaminya pecah ban. Tumpangan yang tak terlalu jauh tetapi penuh tanda cinta kasih yang sungguh mulia bagi seorang ibu muda yang tak mungkin dibiarkan berjalan ratusan meter untuk menemukan sebuah bengkel.

Membaca buku ini semakin menginspirasi dengan penyajian rincian pengeluaran dana selama perjalanan. A Female Rider's Diary, halaman 167-169.

Dokumen pribadi 
Dokumen pribadi 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun