Mudik merupakan tradisi masyarakat Indonesia setiap hari lebaran yang indah dan penuh kekeluargaan.
Mudik bukan sekedar pulang kampung tetapi tetap membangun dan mempertahankan hidup damai bersama sanak keluarga dan handai taulan.
Agar mudik nyaman dan aman serta penuh kenangan perlu memperhatikan hal-hal sepele  tetapi cukup mengganggu jika terabaikan.Â
Tips sederhana mudik bersama keluarga dengan menggunakan transportasi umum.
1. Bawa pakaian secukupnya, kecuali untuk anak-anak yang mudah kotor karena untuk bermain.
2. Bawa oleh-oleh yang ringan. Bila perlu bukan bentuk barang atau makanan.
3. Gunakan jasa travel yang bisa jemput & antar dekat rumah. Lebih cepat dan murah sebab tidak perlu ganti kendaraan antar kota dan perdesaan.
Bila memakai kendaraan atau mobil pribadi dengan jarak tempuh antara 300-600 km atau perjalanan sehari semalam.
1. Periksa kelayakan mobil mulai dari kondisi dan  tekanan angin ban, ketersediaan BBM, air radiator, air wiper, aki, AC, rem, kopling, oli mesin, dan lampu lengkap.
2. Sebaiknya menggunakan jalan TOL. Cepat, murah karena irit BBM dan bebas macet, aman asal tidak melebihi batas kecepatan, dan rest area yang bersih dan aman.
3. Jangan tergoda lewat jalur alternatif. Bukan karena jauh tetapi sempit dan banyak halangan oleh aktifitas penduduk setempat yang saat itu mungkin masih bekerja dan juga banyak kendaraan mudik yang ternyata juga lewat jalur tersebut.
4. Bawa bekal makan untuk perjalanan. Irit dan murah. Biasanya saat mudik semua harga makanan naik.
5. Berangkatlah pagi hari. Saat lelah bisa istirahat di mana pun yang lapang dan bersih serta aman.
Berangkat malam hari kesempatan istirahat hanya di SPBU dan rumah makan dengan halaman luas. Tapi biasanya penuh pemudik yang istirahat juga. Jangan coba-coba istirahat di pinggir hutan atau pantai saat malam hari.
6. Demi keamanan, saat istirahat di SPBU atau tempat terbuka lainnya jangan semua tertidur. Harus ada yang menjaga. Kejahatan mengintip karena ada kesempatan.
Bila memakai kendaraan bermotor roda dua:
1. Periksa sepenuhnya kondisi motor, mulai dari ketersediaan BBM, busi, rem, kabel kopling, oli mesin, ban dan tekanan anginnya serta lampu utama dan sein.
2. Jangan bebani istri dengan tas punggung sekaligus menggendong si yunior.
3. Jangan mendudukkan anak di depan anda yang sedang mengemudi. Anak bukan tameng penahan angin.
4. Pakai helm standar, jaket tahan angin dan berwarna terang.
5. Jalan santai saja lebih aman, maksimum 50 km per jam. Jangan coba-coba menyalip bis, truk, minibus, apalagi sedan 2500 CC model terbaru.
5. Istirahatlah setiap 100 km atau setiap satu jam perjalanan. Kecuali anda sendiri saja.
Saat beranjangsana:
1. Tetap memperhatikan dan mengutamakan berkumpul dengan orangtua.
2. Tetap pakai masker.
3. Tinggalkan hape sementara waktu.
4. Bagaimanapun cicipi suguhan yang diberikan.
5. Sebaiknya tidak rekreasi ke tempat wisata karena penuh pengunjung.Â
Dua hal lain yang harus diperhatikan sebelum anda berangkat mudik.
Pertama, pastikan kesehatan anda dan keluarga sepenuhnya dalam keadaan baik-baik saja. Jangan karena duwit pas-pasan atau berangkat berbekal hutang sehingga hati sumpek lalu saat di perjalanan emosi tidak terkontrol. Sungguh berbahaya.
Kedua, tak perlu bercerita kesuksesan dan kegagalan di perantauan. Ceritalah nikmatnya masakan Emak daripada gofood atau makanan siap saji di perantauan.
Â
Selamat mempersiapkan mudik. Semoga banyak rejeki untuk bekal mudik.
Jangan kecewa jika nanti oleh kerabat di desa disuguhi kotak kue hanya berisi rempeyek benguk. Atau makan cuma dengan sayur dan sambel pete. Itu sebuah kenikmatan yang tak akan ditemui di perantauan.
Catatan:
* Benguk tumbuhan merambat sejenis kacang-kacangan biasanya untuk tempe atau disangrai dan rasanya agak pait. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H