Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Hape Jadul dan Kisahnya

21 April 2022   12:59 Diperbarui: 21 April 2022   14:00 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap orang beda nasib dan takdirnya. Setiap generasi beda kisahnya. Setiap jaman beda sejarahnya.

Siang ini, saya membuka salah satu laci dan menemukan beberapa hape jadul yang tertutup sebuah surat kabar jadul pula.

Ada sekitar 25 hape jadul pembelian sejak tahun 2002.
Karena ada lima anggota keluarga artinya setiap tiga tahun sekali membeli hape baru.

Dua puluh tahun lalu memiliki hape apa pun merek dan jenisnya merupakan sesuatu yang membanggakan.
Salah satu sebabnya adalah karena harganya mahal. 

Harga sebuah hape paling tidak dua kali lipat gaji seorang karyawan atau guru baru. Seperti yang tercantum pada sebuah iklan di sebuah surat kabar nasional di bawah ini.

Iklan hape di sebuah surat kabar tahun 2002. | Dokumen pribadi 
Iklan hape di sebuah surat kabar tahun 2002. | Dokumen pribadi 

Iklan di sebuah surat kabar tahun 2002. | Dokumen pribadi 
Iklan di sebuah surat kabar tahun 2002. | Dokumen pribadi 

Bahkan harga nomer perdana pun mahal sekali. Di atas seratus ribu, kalau toh ada yang lebih murah karena ada obral.

Saking masih terbatasnya pemilik hape maka secara tak sadar banyak orang yang sedikit sombong. Nada dering khusus atau dengan lagu-lagu koplo sering terdengar pada tempat dan waktu yang tidak selayaknya, seperti: rapat, tempat ibadat, atau sekedar di tempat umum.

Paling konyol adalah ber-esemes-ria sambil mengemudi. Maka tak jarang terjadi kecelakaan karena hape.

Kini hape telah berubah menjadi smartphone. Harganya pun cukup murah. Separuh gaji buruh dengan standart UMK sudah bisa untuk membeli hape kelas menengah dengan fitur yang lengkap. Sehingga hampir setiap orang memilikinya. 

Bahkan setiap tahun ada yang ganti baru demi mengejar fitur dan aplikasi tertentu yang dibutuhkan sesuai dengan profesinya. 

Memiliki hape bukan untuk bergaya bahwa mampu membeli tetapi sebagai kebutuhan dalam pekerjaan sehari-hari.

Hape bukan lagi sekedar sebagai salah satu alat komunikasi, lebih dari itu telah menjadi sumber informasi. Peristiwa ribuan kilometer dari kita berpijak bisa didengar dan dilihat dalam sekejap mata.

Dunia berputar begitu cepat melebihi perputaran bumi pada porosnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun