Pada perayaan paskah minggu kemarin umat Kristiani baru saja selesai menjalani masa pantang dan puasa selama tujuh pekan. Di sisi lain, saudara-saudara muslim masih separuh perjalanan menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1443 H.
Pantang dan puasa pada dasarnya bukan sekedar menahan dan mengurangi hawa nafsu makan dan minum serta pengendalian diri atas kesenangan yang selama mengungkung diri. Tetapi juga upaya berkelanjutan untuk kembali hidup sehat.
Selama ini tanpa disadari kesenangan akan makanan tertentu membuat kesehatan mulai terganggu. Seperti terlalu banyak minuman kemasan yang manis dan mengandung zat pengawet. Atau makanan siap saji dan makanan tertentu yang mengandung banyak kalori yang pada akhirnya menumpuk menjadi lemak.
Demikian juga kesenangan pada sebuah kegiatan tertentu seperti merokok, game online, bermedsos ria, dan menjalani hobi hingga lupa waktu yang menyebabkan waktu istirahat terlupakan. Bahkan gila kerja hingga berkumpul bersama keluarga sering terlupakan.
Dan ketika memeriksakan kesehatan kepada dokter, kita terdeteksi mengidap penyakit tertentu akibat gaya hidup dan pola makan. Â
Dokter pun memberi nasehat agar mengurangi kopi, gula, banyak makan sayur, serta meningkatkan kegiatan olahraga. Sebuah nasehat yang sepele namun sering terabaikan kita merasa baik-baik saja selain merasa kurang enak badan. Namun hasil pemeriksaan laboratorium diketahui ada gangguan jantung, gula darah tinggi, demikian juga kolestrol.
Dalam keseharian mungkin telah berusaha maksimal namun godaan silih berganti sulit ditahan.
Pantang dan puasa yang telah dilakukan secara rutin dan keteguhan iman pada akhirnya membantu kembali menjalani pola hidup sehat dan mengonsumsi makanan sehat.Â