Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Menyusuri Jalur Kereta Api Pengangkut BBM di Malang

18 April 2022   13:47 Diperbarui: 18 April 2022   19:36 1580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu tempat yang sering saya kunjungi selain hutan,  gunung, sungai, sawah, dan  adalah wilayah perkotaan yang sedikit berbeda namun cukup unik. Di antaranya wilayah keramaian di sepanjang rel kereta api tangki khusus mengangkut BBM yang ada di Malang, yakni wilayah Comboran Malang.

Tentang Comboran ini sudah dua kali penulis posting namun kali ini tentang jalur berbahaya kereta api pengangkut BBM dari Stasiun Kota Lama hingga Depo Pertamina di Jl. Halmahera. Jalur ini panjangnya hanya sekitar tiga kilometer saja.

Dokumen pribadi.               
            googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});
Dokumen pribadi. googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Namun demikian jalur ini melewati perumahan atau tepatnya perkampungan padat penduduk dan lapak-lapak pedagang loak di sepanjang jalur sekitar 2,5 km sedang sisanya sekitar 500 m bebas dari pedagang loak serta keadaannya cukup bersih. 

Lima ratus meter pertama jalur jalur ini melewati perkampungan penduduk yang warga setempat memberi nama Comboran Village. Nama yang cukup keren dan kekinian.

Sekitar lima belas tahun lalu daerah ini masih cukup kumuh namun kini sudah cukup bersih. Perkampungan ini berakhir di Jalan Moh. Yamin gang I Malang.

Comboran Village atau Jl. Sartono SH gang II berada sekitar 400 m sebelah utara Stasiun Kota Lama Malang atau berada tepat di sebelah utara perlintasan tanpa palang pintu jalur kereta api pengangkut BBM dengan Jl. Sartono SH. Sekali pun tanpa palang pintu tetapi jalur padat ini ada penjaga resmi dari PT. KAI

Comboran Village | Dokumen pribadi.
Comboran Village | Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Di ujung barat Comboran Village tepatnya Jl. Moh, Yamin gang I ada perlintasan tanpa pintu tepat di samping Pasar Comboran Baru dan Pasar Comboran Lama.

Jalur selanjutnya melewati pinggiran belakang lapak-lapak penjual suku cadang sepeda motor dan aneka barang lainnya serta tengah perkampungan Jl. Irian Jaya dan Halmahera sepanjang sekitar satu kilometer . 

Jika di Comboran Village tampak cukup bersih sebaliknya di wilayah ini sangat kumuh. Bukan karena berada di samping Pasar Comboran Baru tetapi sering dijadikan tempat pembuangan sampah oleh masyarakat yang belum mengerti arti kebersihan . 

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Setelah kereta api pengangkut BBM berada di ujung utara Jl. Halmahera, kereta api akan berjalan mundur ke selatan menuju Depo Pertamina yang ada di Jl. Halmahera bagian selatan.

Ketika mundur ada 2-3 petugas keamanan yang berada di gerbong terakhir yang selalu membunyikan peluit bahwa kereta sedang lewat.

Selain itu masinis juga membunyikan bel mengingatkan kereta sedang lewat. 

Mendengar suara bel dan peluit ini, para pedagang yang ada di sisi kiri kanan rel akan secara berantai mengingatkan siapa saja agar minggir.

Para pedagang pun juga segera memongkar sementara tenda-tenda penutup lapaknya. Setelah kereta lewat akan dipasang lagi.

Jalur ini panjangnya sekitar satu kilometer saja. 

Jalur selanjutnya setelah melewati persimpangan tanpa palang pintu di Jl. Irian Jaya berupa jalur bersih dan lapang dari lapak loak . Jalur terakhir hingga Depo Pertamina panjangnya sekitar lima ratus meter saja. 

Tiga ratus meter sebelum Depo Pertamina ada juga persimpangan tanpa palang pintu di Jl. Bingkil. 

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Perlintasan di Jl. Sartono SH | Dokumen pribadi.
Perlintasan di Jl. Sartono SH | Dokumen pribadi.

Perlintasan Jl. Moh. Yamin | Dokumen pribadi.
Perlintasan Jl. Moh. Yamin | Dokumen pribadi.

Para pengemudi kendaraan bermotor roda dua dan tiga bahkan para pejalan kaki perlu kewaspadaan tinggi dan hati-hati lewat jalur padat merayap di sini. 

Penjaga perlintasan yang membawa perlengkapan sederhana berupa peluit,  bendera merah, dan HT atau handy talky sebagai alat komunikasi dengan petugas di loko yang akan lewat.  

Mereka haruslah dihormati dan dipatuhi untuk menghindari kecelakaan yang berakibat fatal. 

Setidaknya penulis melihat kecelakaan di wilayah ini sebanyak empat kali.

Pertama tahun 70 sebuah dokar terserempet loko karena kudanya tak mau berhenti.

Kedua pada 2004 saat sebuah pick up terjebak kemacetan sehingga dua tahun kemudian dibangun jalan layang.

Ketiga dan keempat terjadi di persimpangan Jl. Irian Jaya dan Halmahera.

Peristiwa keempat terjadi baru hari Minggu kemarin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun