Hampir setiap tahun harga rokok selalu naik mengikuti kenaikan tarif cukai yang ditentukan pemerintah.
Awal Januari 2022 tarif cukai rokok naik lagi antara 4,5 - 12%. Sumber: kontan.id
Alasan pemerintah menaikkan harga rokok adalah untuk melindungi kesehatan masyarakat. Sebuah alasan yang banyak disanggah oleh perokok aktif dan super aktif alias kalau merokok seperti kereta api uap. Terus mengasap.
Apakah kenaikan harga rokok berarti mengurangi perokok? Iklan yang merayu dan menyisir kaum muda ternyata sangat berhasil. Pengamatan penulis secara pandangan mata di tempat umum 95% dari 20 kaum muda adalah perokok sejati. Bahkan lima di antaranya adalah kaum perempuan muda. Terutama mereka yang ingin tampil beda dan keren.
Artinya iklan yang dipasang di bungkus rokok tidak mempengaruhi secara signifikan untuk mengurangi jumlah perokok.
Perokok aktif yang betul-betul berhenti merokok adalah mereka yang telah mengalami serangan paru-paru, stroke hingga lumpuh separuh badan, dan gigi habis di usia paruh baya.Â
Setidaknya berdasarkan pengalaman rekan kerja penulis yang mengalami hal ini di usia antara 40-48 tahun ada sekitar 16 orang selama kurang lebih sekitar sepuluh tahun terakhir.
Bagi masyarakat perdesaan yang tidak kuat membeli rokok dengan harga tinggi mereka membuat rokok sendiri. Bahannya dapat dengan muda dibeli di toko tembakau atau agen rokok.
Rokok buatan sendiri ini disebut rokok tingwe singkatan dari melinting dewe.
Beberapa orang kota, terutama orangtua di atas 70 tahun ternyata masih ada yang tingwe.
Satu dua kaum muda ada juga yang pingin gaya dengan membuat rokok dari tembakau mahal dan merokok dengan pipa kayu. Bergaya bak kepala Suku Indian.
Sedang kaum pinggiran terutama kaum ekonomi pas-pasan di perkotaan sebagian membeli rokok ilegal tanpa cukai resmi.
Pemerintah sejak dua puluh tahun terakhir dengan berbagai cara selalu berkampanye berantas rokok ilegal. Kenyataan menemukan rokok ilegal yang dijual secara bebas tidaklah terlalu sulit.
Membebaskan masyarakat dari rokok memang bukan hal yang mudah. Demikian juga memberantas rokok dengan cukai ilegal yang kadang ditawarkan di terminal bus, pasar, atau penjaja rokok.
Apa sih enaknya merokok?Â
Berhentilah merokok sebelum stroke atau paru-paru krowak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H