Merah sepenuhnya dengan sedikit putih bukan berarti pendukung satu partai politik.
Bukan pula kendaraan politik yang sedang membawa penumpang gelap.
Ini hanya sebuah truk. Orang dulu menyebutnya dengan istilah praoto.
Truk kecil pengangkut hasil bumi juga kayu, jerami, dan batang jagung untuk pakan sapi. Â
Kadang juga mengangkut lembu atau sapi petani untuk dibawa ke pasar. Tentu saja untuk dijual. Atau dibawa ke tempat penyembelihan untuk diambil dagingnya.
Di atas muatan truk kadang ada juga orang yang naik. Mereka bukan penumpang gelap.
Mereka adalah buruh tani yang bekerja menaikkan dan menurunkan muatan.Â
Bukan buruh yang berangkat demo bersama mahasiswa menggoyang pemerintah.
Lebih baik berkarya dan bekerja demi keluarga, kata mereka.
Lihatlah wajah mereka yang ceria penuh senyum. Artinya mereka merasa bahagia atau setidaknya sangat merasa senang.
Senang sebentar lagi waktunya berbuka untuk membasahi tenggorokan dan mengisi perut setelah seharian bekerja tanpa sesuap nasi dan setetes air.
Senang sebentar lagi akan menerima upah selembar uang berwarna merah yang akan diberikan untuk istrinya tercinta.
Bahagia sebentar lagi melihat senyum istrinya yang menunggu di rumah dan menanti uang belanja.
Di pinggir jalan sang juragan pun gembira saat menunjukkan satu tas kresek berisi makanan untuk buka puasa.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H