Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Teater Tradisional yang Terus Berusaha Tetap Eksis

30 Maret 2022   22:11 Diperbarui: 1 April 2022   01:39 918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di Museum Panji, Malang. | Dokumentasi pribadi.

Sebelum pandemi Covid-19 menyerbu, saya masih beberapa kali menonton pertunjukan seni drama modern atau seni teater yang diadakan oleh mahasiswa sastra Universitas Negeri Malang atau UM.

Seperti biasa, geliat seni teater masih didominasi para mahasiswa termasuk penontonnya. Hanya saja apresiasi penonton yang notabene 95% merupakan para mahasiswa masih kurang greget di mana selama pertunjukan banyak yang sibuk dengan hapenya.

Di luar kampus, seni teater modern boleh dikatakan tidak bergerak sama sekali. Bahkan secara nasional masih menyisakan satu nama beken: Teater Koma. Teater Gandrik dan Teater Bengkel entah bagaimana kabarnya.

Pagelaran panggung terbuka di Museum Panji, Malang | Dokumentasi pribadi.
Pagelaran panggung terbuka di Museum Panji, Malang | Dokumentasi pribadi.

Di Museum Panji, Malang. | Dokumentasi pribadi.
Di Museum Panji, Malang. | Dokumentasi pribadi.

Di daerah, seni teater masih didominasi oleh sanggar-sanggar seni tradisional dan beberapa padepokan yang berusaha tampil modern dengan tata lampu dan dekorasi serta dialog yang komunikatif dengan penonton. 

Kisahnya  masih berkisar pada mitologi kehidupan masyarakat masa lalu. Seperti Ande-ande Lumut, Nawang Wulan dan Jaka Tarub, Calon Arang, Roro Jonggrang, Roro Mendut  dan pahlawan-pahlawan daerah.

Inilah perbedaan seni teater tradisional dengan seni teater modern yang banyak mengambil dari mitologi Yunani atau drama karya-karya sastrawan Eropa, seperti Hamlet, Romeo dan Juliet.

Padepokan Seni Mangun Darmo, Tumpang Malang | Dokumentasi pribadi.
Padepokan Seni Mangun Darmo, Tumpang Malang | Dokumentasi pribadi.

Dokumentasi pribadi.
Dokumentasi pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun