Berkebun apel yang tepat untuk menghasilkan buah yang subur dan bagus, selain dengan perawatan yang baik harus dengan jarak yang tepat pula. Jarak terbaik antara po@hon paling tidak  1,60-1,75 m.
Kurang dari 1,60 m menyebabkan terlalu rimbun sehingga bisa berebut nutrisi dalam tanah sehingga produksi kurang maksimal. Lebih dari 1,75 m tentu saja mengurangi produktifitas pula.
Jarak yang sedemikian lebar, ketika sudah panen dan daun sudah diprentesi atau digugurkan untuk mempercepat pembungaan, lahan sela antar pohon tampak seperti sia-sia. Lahan sela ini bisa dimanfaatkan untuk tumpangsari.
Tanaman tumpangsari yang paling tepat adalah tanaman sayuran semusim. Misalnya brokoli, daun bawang prey, bawang merah.
Jangan tumpangsari dengan cabai, tomat, jae, atau sayuran merambat dan ketinggian bisa mencapai lebih dari separuh pohon apel. Selain itu cabai dan tomat memerlukan sinar matahari secara langsung. Jika pohon apel mulai berbunga dan berdaun lebat maka pertumbuhan cabai dan tomat tidak maksimal. Bahkan tidak berbuah.
Untuk tumpangsari brokoli, daun bawang, dan bawang merah di antara apel tetap harus menjaga jarak.
Jarak antara setiap tanaman sela minimal 50 cm. Itu pun hasilnya tidak maksimal atau kurang lebih sekitar 75% daripada saat ditanam sendiri sebagai komoditas utama.
Setiap sela antara tanaman apel juga tidak selalu bisa dipakai untuk tumpangsari, sebab ada batang pohon apel dengan jangkauan kerimbunanan mencapai 80cm. Sehingga lahan di bawahnya sangat kurang sinar mentari. Jika dibuat tumpangsari maka lebih banyak gagalnya.
Salam bumi hijau lestari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H