Bayi lelaki dari Banowati ini membuat Duryudana merasa bahagia dan membuktikan bahwa bayi ini darah dagingnya sendiri. Bukan darah daging Arjuna seperti yang dituduhkan saudara-saudaranya.
Duryudana yang merasa bangga lalu memberi nama yang indah Lesmana Mandrakumara.
Seiring berjalannya waktu, Lesmana Mandrakumara tumbuh menjadi seorang pemuda yang tinggi dan ganteng. Tinggi seperti Duryudana dan ganteng seperti Arjuna. Tetapi juga lemah gemulai dan suaranya pun lembut seperti Arjuna.
Di sisi lain, Lesmana Mandrakumara sedikit tuna daksa, mungkin ini akibat stunting karena saat di dalam rahim ibunya yang seorang tuna harta bukan sekedar keluarga pra sejahtera tetapi betul-betul kekurangan makan sehingg saat hamil kekurangan gizi.
Inilah perlunya pengetahuan dan terpenuhinya akan gizi saat kehamilan, kelahiran, dan dalam masa perkembangan anak balita. Â Agar tumbuh kembang anak secara fisik dan mental sesuai dengan kebutuhan.
Demikian juga kebutuhan kasih sayang akan menjadi jaminan kesehatan jiwa dan mental anak. Orangtua jangan sibuk menyenangkan diri mengurus karir belaka. Apalagi setelah sukses malah terlibat affair cinta lokasi.
Para tokoh wayang pun telah merasakan dan membuktikan.
#Kisah wayang ini merupakan kisah carangan atau sempalan yang disesuaikan dengan budaya Jawa. Tetapi tetap tidak keluar dari pakem terjadinya perselingkuhan antara Arjuna dan Banowati.
#Bagaimana kisah selanjutnya tentang putri Banowati yang dibawa Arjuna?
#Bersambung....😊
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H