Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Teganya!

6 Desember 2021   20:15 Diperbarui: 6 Desember 2021   21:05 868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika  terjadi sebuah bencana atau kecelakaan, rasa empati pun muncul dari seluruh lapisan masyarakat baik secara pribadi maupun lewat komunitas. Ini merupakan tanda persaudaraan tanpa batas dan sekat yang harus diakui.

Di sisi lain, masih ada segelintir orang memanfaatkan kesempatan ini mencari keuntungan pribadi. Sangat disayangkan sekali. Demikian juga dengan peristiwa erupsi Gunung Semeru pada Sabtu, 4 Desember 2021 kemarin lusa.

Seperti yang saya sebut pada tulisan kemarin, puluhan WA, messenger, maupun DM dari rekan-rekan dan Kompasianer masuk menanyakan keadaan. 

Maklum hampir 40% tulisan saya tentang Bromo Tengger Semeru. Saya memang mempunyai puluhan foto dari keluarga yang tinggal tak jauh dari Gladak Perak tempat bencana, namun tidak saya share karena kautir disalahgunakan sekali pun foto-foto tersebut sudah saya watermark.

Sehari tadi, saya menerima setidaknya tiga video spektakuler yang boleh dikatakan sangat menyesatkan. Video ini bukan hanya saya terima tetapi juga diterima oleh orang lain secara berantai.

Saya awali dari foto dokumen pribadi hasil jepretan pada 2006 silam kala itu kawah Semeru sering menyemburkan (bukan meletus) hingga ketinggian sekitar 2.500 m. 

Letusan tegak lurus ke atas ini berdasarkan catatan dan hasil foto saya sejak 2002. Foto utama di atas merupakan bidikan yang cukup spektakuler dan langka.

Sebab sejak itu semburan awan kembali lagi mengarah ke tenggara dan ke selatan. Serta tak pernah seperti itu lagi. Kecuali pada Juli 2021 hanya saja tidak saya abadikan karena saya anggap fenomena alam biasa.

Sekarang mari melihat dengan teliti foto hasil screenshot sebuah video letusan Gunung Semeru yang sangat spektakuler dan foto hasil screenshoot google map tadi sore. Sengaja video yang beredar tidak saya tampilkan karena sangat aneh.

Screenshot Google map.
Screenshot Google map.

Berdasarkan google map atau pun pengetahuan kita selama ini di utara atau barat laut Gunung Semeru tidak ada gunung setinggi Semeru apalagi dengan puncak mengerucut putih seakan bersalju. Gunung di utara Semeru hanya ada Gunung Watangan, Kursi, Widodaren, Bromo, dan Batok serta tebing-tebing tinggi Penanjakan dan Bantengan. 

Gunung-gunung dan perbukitan ini puncaknya tidak terlihat sama sekali dari selatan Gunung Semeru. Bahkan dari Ranu Pani yang hanya berjarak lurus sekitar 6-7 km saja.

Screenshot video beredar.
Screenshot video beredar.

Pada foto ketiga dari screenshot video yang beredar tampak ada dua gunung di barat laut dan timur laut Semeru yang tingginya hampir sama. Padahal tidak ada gunung seperti itu!

Luar biasanya ada letusan yang tinggi dan luar biasa. Jika memang terjadi demikian tentu jalur penerbangan di Juanda, Surabaya dan Abdulrahman Saleh, Malang tentu ditutup. Dan peristiwa ini akan menjadi sebuah berita luar biasa.

Mengamati video ini tampak kejanggalan lain, dimana awan menggumpal bergerak ke utara hal yang tak pernah terjadi. Sedang air terjun Tumpak Sewu dan awan-awan di lembah dan hutan di sekitarnya tampak diam tak bergerak. 

Artinya hanya sebuah foto lalu diedit sedemikian rupa dengan video sebuah letusan gunung yang menurut penulis diambil dari sebuah letusan gunung dari negara lain. 

Sekali pun video tersebut tampak diambil dari sebuah drone juga terlihat puncak Semeru-nya sangat berbeda jauh dari foto bidikan penulis beberapa bulan lalu. Seperti yang tampak pada gambar di bawah ini.

Puncak Semeru saya bidik sekitar 1 km sebelum air terjun Tumpak Sewu. Dokumen pribadi.
Puncak Semeru saya bidik sekitar 1 km sebelum air terjun Tumpak Sewu. Dokumen pribadi.

Puncak Semeru dari Desa Jarit, Lumajang. Dokumen pribadi.
Puncak Semeru dari Desa Jarit, Lumajang. Dokumen pribadi.

Ada juga video yang menggambarkan letusan Gunung Semeru seperti ini.

Screenshot video yang beredar.
Screenshot video yang beredar.

Di kala banyak masyarakat yang sedih menjadi korban erupsi Gunung Semeru ternyata masih ada yang memanfaatkan demi sebuah konten. Demi meraup rupiah?

Teganya! 😥

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun