Beberapa minggu yang lalu, ketika sebagian desa dilanda banjir bandang beberapa K'ner menghubungi saya mesenger menanyakan tentang kejadian tersebut. Kebetulan siang hari saya berada di sana dan sedikit mengalami namun demi tidak membuat riuh suasana duka, saya mengerem sedikit untuk tidak bicara.
Walau ada bukti puluhan foto. Rasanya kurang pantas memuat foto apalagi saat itu banyak yang berkepentingan saling tuding. Hanya satu tulisan saya kirim ke sebuah media online yang ternyata tidak mengundang pembaca sekali pun menjadi berita utama.
Kejadian Semeru erupsi kemarin juga demikian, beberapa Kompasianer menghubungi saya menanyakan keadaan keluarga. Hingga hari ini juga belum saya jawab tetapi mudah-mudahan tulisan ini menjawab pertanyaan bahwa kami dalam keadaan baik. Hanya saja segera mengungsi tiga keluarga di Djarit dan Pronojiwo harus mengungsi ke Malang demi keselamatan diri.
Ada beberapa foto dan video rekaman kami yang belum kami posting atau shared secara terbuka karena saya kirim ke media online. Hanya foto kenangan masa lalu di Jembatan Gladak Perak yang kini hancur berantakan. Juga ada screenshoot dari video kami.