Setiap 21 November diperingati sebagai Hari Pohon Sedunia sebagai upaya mengingatkan setiap orang akan pentingnya pohon yang merupakan bagian ekosistem yang sangat penting dengan menghasilkan oksigen yang sangat dibutuhkan manusia.
Kenyataan bahwa deforestasi atau pembabatan hutan dan penebangan pohon dengan berbagai alasan telah mengubah wajah dunia secara nyata. Sehingga jumlah pohon semakin menurun sehingga perlunya memberi penyadaran pada masyarakat untuk melakukan penanaman pohon.
Dalam rangka memperingati Hari Pohon Sedunia, Gereja Katolik Keuskupan Malang yang diwakili oleh Paroki Santa Maria Ratu Rosari, Kesatrian Malang mengadakan penanaman pohon pule di sekitar halaman gereja tersebut. Dimotori oleh FKPPI Kecamatan Blimbing, Malang yang menyediakan bibit pohon pule penanaman pohon dilakukan pada Sabtu, 20 November 2021.
Pemilihan pohon pule dengan pertimbangan bahwa pohon ini sangat banyak manfaatnya untuk jamu herbal, selain itu dahannya cukup kuat sehingga tidak terlalu membahayakan jika ada hujan badai. Akarnya pun tidak merambah ke permukaan tanah sehingga tidak merusak bangunan.
Penanaman pohon pule di Gereja Paroki Kestrian memang hanya 10 batang, namun merupakan pohon ke 7850 yang ditanam di wilayah kota Malang.
Dalam sambutannya sebelum melakukan penanaman perdana, Wakil Walikota Malang Ir. H Sofyan Edy Jarwoko mengajak seluruh umat katolik untuk memperhatikan lingkungan hidup dengan menanam pohon. Menurut Edy Jarwoko, pohon bukan sekedar menghijaukan dan menjadi pelindung tetapi juga memberi ketenangan karena menghasilkan oksigen.
Setelah Edy Jarwoko menanam perdana di halaman tengah gereja, penanaman selanjutnya dilakukan oleh Danramil Blimbing, Kapten Artileri Imran, Kapolsek Blimbing AKP. Rizal, Pastor Paroki Ksatrian, Rm. Aloysius Baha, SVD, Kepala Kecamatan Blimbing Ariyadi yang diwakili oleh Kasi Tramtib Lucky Faiz, Lurah Polehan H. Ali, dan tiga orang perwakilan umat Katolik.
Selesai penanaman pohon dilakukan dialog dengan gaya santai penuh keakraban dan suasana persaudaraan. Dialog membahas masalah kerukunan agama terutama menjelang persiapan Tahun Toleransi pada 2022 mendatang. Hal yang cukup penting dan mendesak disampaikan oleh umat Katolik adalah tersedianya makam yang belum memadai.
Acara peringatan Hari Pohon Sedunia saat ini memang hanya sekitar dua jam. Cukup singkat namun dialog untuk membangun persaudaraan sangat bermanfaat untuk perkembangan ke depan yang penuh kedamaian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H