Jika secangkir kopi pahit adalah kebahagiaan mengapa kau sajikan di pagi hari yang dingin lalu kau tinggal pergi dan kau biarkan aku sendiri.
Jika setangkup roti berisi berlapis mertega adalah kenikmatan pagi yang cerah mengapa hanya ada setangkup saja. Dan aku bertanya mana untukmu sendiri?
Kubiarkan kopi ini hilang panasnya menguap pergi bersama angin gunung yang mencari kehangatan mentari pagi. Lalu mendesir ke pantai menari bersama riak-riak lembut yang mengusir sepi yang masih menderu menyisakan kenangan dinginnya malam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!