Tubuhnya sintal, ada yang bilang moleg. Kulitnya kuning, ada juga yang langsat.
Kalau memakai slayer hijau semakin menambah kecantikannya.
Semakin banyak pula yang tertarik dan ingin dekat dengannya. Walau hanya sekedar berfotoria bersamanya.
Kami pun berharap mereka mau melamar dan membawanya pulang. Bukan sekedar berjabat tangan genit lalu pergi dengan senyuman indah hanya sebatas kenangan.
Ah, betapa malang nasib si cantik buah lemon.
Banyak yang bilang sungguh bermanfaat. Tubuh bugar nafas segar jika setiap pagi meminumnya.
"Enggak ah.... Kecut!" Kata mereka setelah mencium si cantik.
Si lemon jadi merana. Hanya dipandang sebelah mata.
Sekilo hanya seribu rupiah. Petani pun hanya bisa pasrah.
Si lemon terasa semakin kecut dan dibiarkan hidup terlunta tiada guna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H