Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Si Lemon Semakin Kecut

8 April 2021   19:03 Diperbarui: 12 April 2021   16:22 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tubuhnya sintal, ada yang bilang moleg. Kulitnya kuning, ada juga yang langsat.

Kalau memakai slayer hijau semakin menambah kecantikannya.

Semakin banyak pula yang tertarik dan ingin dekat dengannya. Walau hanya sekedar berfotoria bersamanya.

Kami pun berharap mereka mau melamar dan membawanya pulang. Bukan sekedar berjabat tangan genit lalu pergi dengan senyuman indah hanya sebatas kenangan.

Ah, betapa malang nasib si cantik buah lemon.

Banyak yang bilang sungguh bermanfaat. Tubuh bugar nafas segar jika setiap pagi meminumnya.

"Enggak ah.... Kecut!" Kata mereka setelah mencium si cantik.

Si lemon jadi merana. Hanya dipandang sebelah mata.

Sekilo hanya seribu rupiah. Petani pun hanya bisa pasrah.

Si lemon terasa semakin kecut dan dibiarkan hidup terlunta tiada guna.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun