Pagi ini mentari kembali tersenyum di balik ujung rumpun bambu yang diam terpana menutupi mendung. Rasa bahagia ini menyembul dalam hatiku kala kulihat lagi senyum manismu yang mengembang di antara dedaunan sawi yang kau petik dengan lembut.
Sekali purnama kita telah menunggu hari bahagia ini bersama emak dan bapak yang tak lelah merawat ladang kita yang hanya sepetak saja. Adakah nikmat yang kita lupakan atas panen minggu ini?
Selaksa lelah telah musnah ketika harga kembali membuat kita tersenyum gembira. Seikat seribu rupiah adalah karunia tiada tara daripada seribu tiga.
Di bawah dangau kita nikmati secangkir kopi sangit dan sepasang jadah bakar yang kau sajikan setelah kita berlelah menghela langkah sepanjang pagi hingga siang di tengah sawah.
Gemercik air sungai di depan kita yang menderas bebatuan dan celoteh riang  anak-anak kita yang bermain di kali semakin menyejukkan hati ini. Adakah karunia Illahi, Sang Pencipta dan Penguasa alam ini yang harus kita lupakan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H