Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gembala yang Baik

30 November 2020   08:35 Diperbarui: 30 November 2020   10:46 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Akhirnya menemukan sumber suara. Dokumen pribadi.

Seorang gembala sedang menggiring sekitar 200 ekor bebeknya ke sebuah luasnya hamparan sawah yang baru saja dipanen. Di hamparan sawah itulah banyak makanan tersedia bagi bebek-bebeknya. Ada cacing, ada ulat, ada siput, ada belalang, ada anak-anak capung, bahkan banyak pula sekam dan sisa gabah dari padi yang rontok dan siap dilahap. 

Kala satu atau dua petak dirasa telah berkurang pasokan pakan yang tersedia, si gembala akan membawa bebek-bebeknya ke petak sawah lainnya. Setiap hari dilakukan demikian agar bebek-bebeknya tak kekurangan makan. Bahkan menjadi bebek-bebek yang tambun dan menghasilkan telur yang banyak dan bergizi mantap. 

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.
Cuaca terang atau mendung, hujan atau terik si gembala terus menjaga bebek-bebeknya agar tidak tersesat ke sawah yang masih ada tanamannya. Atau tersesat ke pinggir kebun yang rimbun bahkan tepi hutan di mana banyak musang dan dan garangan atau ular yang siap menerkam dan menyantapnya. 

Dengan tongkat ranting bambu yang panjang, si gembala menuntun bebek-bebeknya ke jalan yang benar. Tongkat ranting bambu hanya untuk menunjukkan arah jalan yang benar bukan untuk melecut sehingga bebek ketakutan atau kesakitan. Bebek-bebeknya pun tak pernah membantah dan selalu menurut pada si gembala yang baik. Gembala yang baik membawa ke tempat yang subur banyak makanan dengan suasana yang tenang.

Mencari sumber suara bebek yang tersesat. Dokumen pribadi.
Mencari sumber suara bebek yang tersesat. Dokumen pribadi.
Toleh kanan kiri mencari. Dokumen pribadi.
Toleh kanan kiri mencari. Dokumen pribadi.
Si gembala pun mengenal satu persatu bebeknya, sekali pun bentuk, rupa, dan suara mereka tampak sama. Sehingga si gembala pun selalu tahu jika ada bebek yang tersesat karena kurang menurut arahannya, atau terperosok ke parit yang dalam dan tidak banyak pakan. Ada juga bebek buta yang tertinggal di satu petak sawah dan hanya berjalan berputar-putar tak tentu arah. Bebek itu hanya bisa berteriak-teriak kwek...kwek...kwek...kwek..... berharap si gembala mendengar dan menolongnya.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.
Akhirnya menemukan sumber suara. Dokumen pribadi.
Akhirnya menemukan sumber suara. Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.
Si gembala yang baik selalu mendengar suara-suara bebek yang tersesat atau tertinggal dan ia akan datang menolong dan membawanya kembali ke kawanan untuk menyantap makanan yang telah tersedia dengan melimpah. 

Betapa bahagia si gembala ketika salah satu bebek yang tersesat telah ditemukan kembali dalam keadaan selamat. Bebek yang tersesat pun merasa senang karena dapat berkumpul bersama kawanannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun