Seorang gembala sedang menggiring sekitar 200 ekor bebeknya ke sebuah luasnya hamparan sawah yang baru saja dipanen. Di hamparan sawah itulah banyak makanan tersedia bagi bebek-bebeknya. Ada cacing, ada ulat, ada siput, ada belalang, ada anak-anak capung, bahkan banyak pula sekam dan sisa gabah dari padi yang rontok dan siap dilahap.Â
Kala satu atau dua petak dirasa telah berkurang pasokan pakan yang tersedia, si gembala akan membawa bebek-bebeknya ke petak sawah lainnya. Setiap hari dilakukan demikian agar bebek-bebeknya tak kekurangan makan. Bahkan menjadi bebek-bebek yang tambun dan menghasilkan telur yang banyak dan bergizi mantap.Â
Dengan tongkat ranting bambu yang panjang, si gembala menuntun bebek-bebeknya ke jalan yang benar. Tongkat ranting bambu hanya untuk menunjukkan arah jalan yang benar bukan untuk melecut sehingga bebek ketakutan atau kesakitan. Bebek-bebeknya pun tak pernah membantah dan selalu menurut pada si gembala yang baik. Gembala yang baik membawa ke tempat yang subur banyak makanan dengan suasana yang tenang.
Betapa bahagia si gembala ketika salah satu bebek yang tersesat telah ditemukan kembali dalam keadaan selamat. Bebek yang tersesat pun merasa senang karena dapat berkumpul bersama kawanannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H