Seperti biasa, hari ini saya kembali mencari nafkah sebagai tengkulak dengan bergowes ria sambil mengembangkan hobi fotografi walau dengan hape dan tentu saja mencari berita sisi-sisi kehidupan manusia yang menarik. Setelah mengayuh lebih kurang 8 km ke arah timur dari rumah ada empat kejadian yang amat menarik untuk diabadikan. Semua tentang kehidupan di desa.Â
Kala sampai di salah satu sudut  yang sepi walau di pinggir jalan desa yang beraspal halus di Dusun Karang Nongko, Desa Pucang Songo Kecamatan Pakis Kabupaten Malang terdengar teriakan-teriakan gembira anak-anak desa yang sedang bermain di tepi sungai pengairan. Setelah saya dekati ternyata ada tiga anak putra dan satu anak putri sedang memancing. Serta ada satu anak putra sedang mandi di bawah dam.Â
Hal yang sangat mengejutkan, penulis kira mereka sekedar mandi sambil bergurau. Ternyata mereka melakukan hal yang cukup atraktif yakni terjun dengan aneka gaya. Kadang terjun dengan jumpalitan, kadang terjun dengan gaya berdiri, kadang terjun dengan punggung terlebih dahulu tanpa melihat ke bawah atau ke arah sungai. Ini yang membuat penulis dag dig dug.Â
Tak ada rasa kuatir apalagi takut justru mereka sangat menikmatinya dengan teriakan-teriakan gembira. Padahal tepi dam adalah tembok-tembok dan batu keras yang bisa membuat celaka jika terpeleset sedikit saja. Â
Hampir dua puluh menit mereka bermain di kali dengan terjun bebas bak seorang atlet loncat indah. Penulis pun membayangkan andai ada pelatih loncat indah atau setidak ada guru olahraga mereka yang tahu akan potensi anak-anak desa ini mungkin mereka bisa dilatih menjadi calon atlet loncat indah.
Jam menunjukka angka 10 lebih 5 menit penulis melanjutkan gowes sambil mencari peristiwa menarik untuk menjadi sebuah tulisan tentang kehidupan di desa.Â
Salam budaya.
Rahayu...rahayu...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H