Entah sudah berapa puluh Kompasianer yang mengeluhkan hasil karyanya dicuri atau diambil tanpa memberitahu apalagi minta ijin.Â
Saya tidak paham UU IT, dengan mencantumkan nama penulis atau pemilik karya serta link-nya berarti sudah bukan lagi sebuah pelanggaran akan Hak Atas Kekayaan Intelektual jika digunakan secara komersil.
Sejak awal menulis di Kompasiana, beberapa Kompasianer telah mengingatkan saya akan foto-foto yang saya posting, namun dengan alasan untuk menambah nilai lebih saya tetap percaya tidak akan ada yang mencuri.Â
Kenyataan beberapa foto dan tulisan saya dan juga beberapa Kompasianer ternyata dimuat ulang tanpa memberitahu. Atas dasar itu, poto-poto karya saya lalu saya watermark dengan nama saya. Aman?Â
Enggak juga. Siapa yang mengambil? Banyak. Bukan hanya media sosial tapi juga media dengan nama beken. Ga menuntut? Bisa-bisa kehilangan ayam lalu lapor dan menuntut malah kehilangan kambing.Â
Pernah saya menegur seseorang yang mencuri lalu dia minta maaf karena terpaksa melakukan untuk memenuhi tugas karya tulisnya sebagai siswa SMK yang harus membuat website  dan isinya dengan teman-temannya. Akhirnya harus mengalah dan menyadari.
Dalam beberapa hari ini, beberapa karya foto saya watermark dengan nama saya dengan ukuran agak gedhe tapi sedikit kabur. Mungkin ada yang beranggapan sombong dan pelit. Seperti sebuah komen di K yang kuterima empat tahun silam. Apa boleh buat. Terpaksa pelit dan sombong. Siapa mau dicuri seperti ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H