Prasasti Unik di Bantul

Jalan pagi selain menyehatkan raga juga bisa menyegarkan pikiran dan hati sebab selama perjalanan kita akan menemukan sesuatu atau pemandangan yang baru. 

Atau mungkin bertemu dengan teman lama yang sudah sekian tahun tak bersua apalagi berbincang. Apalagi jalan pagi dilakukan sedikit di luar tempat tinggal kita dengan menyusuri tepian sawah, ladang, atau pinggiran hutan.

Minggu kemarin, kami berdua menyusuri jalan pedukuhan sepanjang Desa Gowasari, Bantul. Sebagian jalanan sepi dan rimbun oleh pepohonan sawo tampak demikian tenang. 

Hanya beberapa goweser kadang lewat dengan santai lalu berswafoto di tepi hutan jati yang tak terlalu luas namun cukup menarik. Para goweser ini biasanya akan menuju ke Taman Puspa Gading atau Goa Selarong yang merupakan dua tempat wisata di Desa Gowasari Bantul.

Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.

Salah satu yang cukup menarik kala jalan pagi kali ini yakni menjumpai beberapa prasasti masa kini yang menandakan adanya pembangunan infrastruktur pada masa yang telah lewat. 

Ada prasasti sederhana yang terukir di tembok masjid desa yang dibangun bersama antara masyarakat dan ABRI (sekarang TNI) dalam program AMD atau ABRI Masuk Desa. 

Ada juga prasasti pembangunan saluran air yang dilakukan oleh Yonif-412/Zipur-4 pada Januari 1985 yang diperbaiki lagi dengan Program Nasional Pemberdayaan Mandiri Pedesaan (PNPMP) 2013. 

Di ujung Taman Puspa Gading ada juga prasasti pembangunan jalan dan taman desa yang dibangun atas inisiatif Bpk. H. Idham Samawi mantan Bupati Bantul. Tak jauh dari situ ada juga prasasti pembangunan Jembatan Tegal Dowo dan Pendapa yang dibangun oleh Kementrian PUPR.

Foto dokumen pribadi

Dokumen pribadi.

Hal yang sangat menarik perhatian penulis adanya prasasti pembangunan jalan corblok di salah satu sudut Desa Goasari tepatnya di RT 03, 04, & 06 yang ditandatangani oleh H. Setya Novanto ketua DPP Golkar. 

Prasasti tertanggal 8 Oktober 2016 cukup unik karena hanya dua bulan sebelum Beliau mengundurkan diri sebagai ketua DPR kala itu dan sebagai anggota DPR, Setya Novanto mewakili daerah pemilihan NTT. 

Ditambah lagi, prasasti ini hanya pembangunan di tingkat RT. Mungkin ini tanda perhatian dan kecintaan Beliau hingga tingkat bawah walau akhirnya nasib  berkata lain.