Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kegundahan Ratna Manggali, Gadis Cantik Putri Calon Arang

8 September 2020   21:08 Diperbarui: 8 September 2020   20:56 1860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Betapa gundah hati Ratna Manggali, sebagai perempuan yang telah dewasa yang menginginkan seorang pendamping hidup berkeluarga terhalang oleh sikap Calon Arang, ibunya yang pemarah karena dianggap sebagai dukun santet yang sering menyebabkan malapetaka di sekitar tempat tinggalnya. 

Sehingga banyak orang yang takut, termasuk para pria muda yang ingin mendekati dan berkenalan dengan Ratna Manggali. Ratna Manggali pun mencurahkan isi hati kegundahannya pada Calon Arang, ibunya.

Calon Arang beraksi. Dokpri
Calon Arang beraksi. Dokpri
Ratna Manggali menyampaikan kegundahannya. Dokpri
Ratna Manggali menyampaikan kegundahannya. Dokpri
Calon Arang marah. Dokpri
Calon Arang marah. Dokpri
Kutukan yang menyebabkan malapetaka. Dokpri
Kutukan yang menyebabkan malapetaka. Dokpri
Mendengar keluhan sang putri tercinta, semakin membuat marah Calon Arang. Kutukan pun terlontar dari Calon Arang yang menimbulkan malapetaka di sekitar tempat tinggalnya. 

Kejadian ini tentu saja membuat gundah Raja Erlangga sebagai penguasa daerah tersebut dan ingin mengalahkan Calon Arang agar rakyat di sana kembali hidup dalam kedamaian dan sejahtera.

Raja Erlangga pun menghadap Mpu Barada seorang sesepuh sakti di Kediri untuk bersama-sama melumpuhkan Calon Arang. Mpu Barada yang juga tak mau melihat petaka dialami rakyat Kediri lalu meminta Mpu Bahula, salah satu siswanya untuk menemui Calon Arang untuk melamar Ratna Manggali sebagai istrinya.

Pageblug semakin menjadi. Dokpri
Pageblug semakin menjadi. Dokpri
Erlangga. Dokpri
Erlangga. Dokpri
Prabu Erlangga gundah. Dokpri
Prabu Erlangga gundah. Dokpri
Prabu Erlangga menemui Mpu Barada dan Mpu Bahula. Dokpri
Prabu Erlangga menemui Mpu Barada dan Mpu Bahula. Dokpri
Sepakat mengawinkan Mpu Bahula dan RAtna Manggali. Dokpri
Sepakat mengawinkan Mpu Bahula dan RAtna Manggali. Dokpri
Calon Arang tak mungkin menolak permintaan, Mpu Bahula yang sangat sopan dan tampan serta tampak gagah perkasa dan sakti. Apalagi, Ratna Manggali putri satu-satunya juga tertarik dan mau menerimanya. 

Perkawinan pun dilaksanakan dengan pesta meriah yang juga dihadiri utusan Kediri dan warga setempat. Wajah ceria Calon Arang, Mpu Barada, dan utusan Kediri di antara kebahagian Ratna Manggali dan Mpu Bahula semakin membuat suasana menjadi indah.

Mpu Bahula. Dokpri
Mpu Bahula. Dokpri
Ratna Manggali dan Mpu Bahula menikah. Dokpri
Ratna Manggali dan Mpu Bahula menikah. Dokpri
Bahagia. Dokpri
Bahagia. Dokpri
Pesta perkawinan nanggap karawitan. Dokpri
Pesta perkawinan nanggap karawitan. Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Perkawinan Mpu Bahula dan Ratna Manggali tanpa disadari Calon Arang adalah perkawinan politis atas permintaan Raja Erlangga yang ingin menaklukkannya sebab selama ini Calon Arang dianggapnya sebagai seseorang yang tak mau tunduk sekali pun tuduhan dilontarkan bahwa Calon Arang merupakan penyebab semua malapetaka yang terjadi. 

Mpu Bahula yang kini menjadi musuh selimut berhasil mencuri kitab mantra Calon Arang dan memberikan pada Mpu Barada.

Saresmi dalam tari. Dokpri
Saresmi dalam tari. Dokpri
Mencuri kitab mantra Calon Arang dan diberikan Mpu Barada. Dokpri
Mencuri kitab mantra Calon Arang dan diberikan Mpu Barada. Dokpri
Calon Arang meminta bukunya. Dokpri
Calon Arang meminta bukunya. Dokpri
Mpu Barada menolak. Dokpri
Mpu Barada menolak. Dokpri
Terjadi perkelahian. Dokpri
Terjadi perkelahian. Dokpri
Calon Arang kalah. Dokpri
Calon Arang kalah. Dokpri
Hilangnya kitab mantra membuat Calon Arang menjadi marah besar. Kesempatan ini digunakan oleh Mpu Barada mendatangi dan melawan Calon Arang yang sedang limbung. Calon Arang pun dapat dilumpuhkan. 

Ratna Manggali putrinya hanya bisa menangis melihat ibunya mati secara demikian. Namun rakyat Kediri bersorak gembira terutama mereka yang percaya bahwa Calon Arang adalah dukun yang menyebabkan semua peristiwa menyedihkan atau pageblug yang terjadi di Kediri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun