Pemenang kedua menjadi milik Mas Budi B dengan tema Harapan Tak Boleh Berhenti.
Budi B, pemenang ke 2: Harapan Tak Boleh Berhenti. Dokpri
Pemenang ketiga menjadi milik Mas Mulyo Gunarso dengan tema Badai Telah Berlalu.Â
Gus Nabil (kanan) menyerahkan hadiah kepada juara 1. Dokpri
Hal yang luar biasa dalam Indonesia Painting Contest 2020, bukan hanya diikuti oleh pelukis berpengalaman atau pelukis dewasa tetapi juga diikuti oleh pelukis belia. Seperti  Afrizal Wildan yang masih kelas 6 SD Negeri Ngaglik Batu dan Levant kelas 9 dari SMP Negeri 4 Malang.
Afrizal W (kiri) kelas 6 SD. Dokpri
Levant kelas 9 dari SMPN 4 Malang. Dokpri
Si Cantik kelas 2 dari SMK SR Solo. Dokpri
Salah satu panitia menunjukkan hasil karya. Dokpri
Acara yang berlangsung dari jam 9 pagi di mana para pelukis menunjukkan aksinya di sepanjang halaman samping kiri-kanan dan belakang hingga jam 3 sore sebagai batas waktu pengumpulan dan berakhir pada jam 6 sore.Â
Sebelum pengumuman pemenang para pelukis dan penonton disuguhi tari topeng Malang dari Padepokan Seni Mangun Dharmo dengan lakon Calon Arang yang merupakan gambaran kehidupan masyarakat pada jaman Kahuripan kala menghadapi pandemi. Sebuah suguhan sendratari yang luar biasa dengan kolaborasi musik dan tari antara gaya Malang dan Bali yang mendapat sambutan luar biasa.Â
Selama lima belas tahun terakhir pagelaran sendratari wayang topeng Malang dengan penonton lebih dari 300 orang tetap duduk hingga pertunjukan berakhir lalu memberi tepuk tangan meriah baru kali ini. Mungkin para penonton yang kebanyakan para pelukis dan komunitas serta keluarganya jarang yang mengetahui dan baru kali ini menonton. Indonesia Painting Contest 2020 dan Padepokan Seni Mangun Dharmo telah menyuguhkan acara yang luar biasa.Â
Satu cuplikan sendratari Calon Arang. Dokpri
Ki Sholeh Adipramono dan kru. Dokpri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Sosbud Selengkapnya