Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Yuk Membuat Tetel, Jajanan Tradisional dari Beras Ketan

19 Juli 2020   19:30 Diperbarui: 20 Juli 2020   23:00 5421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lumpang dan alu dilapisi plastik tipis. Dokpri

Pada Februari lalu, tamu-tamu kami dari Belarusia, Jerman, Perancis, dan Amerika kami suguhi sawut. Sabtu kemarin ada 7 orang tamu dari Thailand, kali ini jajanan tradisonal yang kami sajikan bernama tetel atau jadah dan tape ketan serta tempe bacem. Tentu saja buatan kami sendiri.

Kompasianer tertarik untuk membuat tetel? Gampang dan mudah kok. Begini caranya:

Peralatan:

  • 1 buah lumpang dan alu (bisa kayu, besi, atau batu)
  • 1 buah loyang ukuran 20 x 30 cm
  • 2 lembar plastik untuk alas lumpang dan loyang, dan
  • 1 buah bungkus plastik untuk membungkus ujung alu.

Bahan:

  • 1 kg beras ketan
  • 1 buah kelapa tua yang telah diparut.
  • 1 sendok makan garam

Lumpang dan alu dilapisi plastik tipis. Dokpri
Lumpang dan alu dilapisi plastik tipis. Dokpri
Taruh ketan di lumpang dan taburkan kelapa parut. Dokpri
Taruh ketan di lumpang dan taburkan kelapa parut. Dokpri
Lumat sampai lembut. Dokpri
Lumat sampai lembut. Dokpri
Sudah cukup lumat. Dokpri
Sudah cukup lumat. Dokpri
Cara membuat:
  • Tanak ketan dengan air putih sebanyak 400 cc dengan menggunakan rice cooker selama lebih kurang 40 menit. Lamanya menanak tergantung kualitas ketan.
  • Kala ketan sudah hangat taruh di lumpang yang telah diberi alas plastik. Alas plastik digunakan agar ketan tidak lengket di lumpang dan memudah pelumatan.
  • Taburkan parutan kelapa dan garam di atas ketan. Ada juga yang senang parutan kelapa langsung dicampur saat menanak ketan, namun rasa gurih akan sedikit berkurang.
  • Lumat menggunakan alu yang ujung telah ditutup plastik.  Lamanya melumat tergantung selera kelmbutan tetel yang akan disajikan. Saat melumat ajak pasangan anda untuk memegang plastik di lumpang agar tidak ikut tertarik saat dilumat.
  • Jika sudah cukup lumat atau lembut kemudian taruh dan ratakan di loyang yang telah diberi alas plastik atau kertas bungkus makanan berlapis plastik. Jika menambah kesan tradisional bisa juga menggunakan daun pisang sebagai alas.

Cetak di loyang. Dokpri
Cetak di loyang. Dokpri
Biarkan dingin. Dokpri
Biarkan dingin. Dokpri
Potong dan sajikan bersama tape ketan hitam. Dokpri
Potong dan sajikan bersama tape ketan hitam. Dokpri
Penyajian:
  • Jika sudah cukup dingin atau masih hangat juga tak apa, potong menurut selera. Biasanya seukuran  2 x 6 x 6 cm.
  • Taruh di lepek dan sajikan bersama tempe bacem atau tape ketan hitam, sesuai selera.
  • Jangan lupa sebagai minuman sajikan pula yang tradisional, yakni: kopi tubruk atau wedang uwuh.

Ternyata tetel, tempe bacem, dan tape ketan hitam sangat menggoda selera tamu dari Muangthai atau Siam ini, sehingga kami diberi hadiah obat hirup herbal untuk menghangatkan tubuh di dingin udara Bromo yang mulai menusuk tulang.

Hadiah dari tamu Thailand. Dokpri
Hadiah dari tamu Thailand. Dokpri
Jika tetel atau jadah masih tersisa karena membuat terlalu banyak, simpan tetel di lemari es dan esok hari bisa kita panggang untuk disantap sebagai tetel bakar yang gurih.

Bisa juga tetel kita kepal-kepel seperti membuat perkedel lalu kita panggang menggunakan wajan teflon tanpa menggunakan minyak. Jadilah tetel panggang ala kekinian. 

Bakar di teflon. Dokpri
Bakar di teflon. Dokpri
Tetel panggang masa kini. Dokpri
Tetel panggang masa kini. Dokpri
Sekarang silakan mencoba membuat sendiri dan menikmati.  Jangan lupa, tetangga juga perlu diberi cicipan.

Akan menyusul cara membuat tempe bacem dan tape ketan ala Wong Desa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun