Arjuno hanya termenung mendengar ancaman Srikandi, seorang wanita tomboi yang terus nyerocos minta menjadi istrinya.
"Sebentar to, aku kan harus bilang sama ....."
"Sama Sembadra istrimu. Aku yang bilang!" Kata Srikandi memotong jawaban Arjuno yang kebingungan.
"Ah, ga pantas calon istri muda minta ijin istri pertama," kata Arjuno menjelaskan.
"Aku ga minta ijin. Aku memberitahu Sembadra mau kawin sama kamu!" Srikandi ngotot.
Arjuno hanya garuk-garuk kepala yang tak gatal. Sebagai lelaki thukmis alias bathuk klemis alias mata keranjang baru kali ini menghadapi wanita ceplas-ceplos tanpa tedheng aling-aling.
Di keputren Amarta.
"Mbakyu Sembadra, aku kesini memberitahumu sebelum perang Baratayudha dimulai aku akan kawin dengan Arjuno suamimu," kata Srikandi penuh semangat.
"Yaaa... Kenapa harus Arjuno suamiku? Tak adakah lelaki lain yang lebih ganteng dan sakti?" Kata Sembadra dengan sendu.
"Arjuno suami memang ganteng tapi mata keranjang dan termasuk lelaki gemulai. Bukan tipe lelaki pujaanku. Aku milih dia cuma karena dia bisa ngajari memanah supaya aku bisa membunuh Bisma."
"Tapi apa harus kawin dengannya?" Rengek Sembadra takut kehilangan Arjuno.
"Lelaki mana sih yang mau memberi sesuatu secara gratis?"
Sembadra diam saja. Rasanya ingin menangis. Sebagai perempuan hidupnya selalu terkungkung oleh kekuasaan lelaki. Perkawinannya dengan Arjuno terjadi atas permintaan kakaknya, Sang Kresna. Dan Sembadra harus menolak Burisrawa yang kini patah hati dan tak mau kawin. Kini, setelah punya anak Abimanyu, justru Arjuno sering kelayapan dengan alasan  mencari kesaktian. Eh ternyata malah digaet Srikandi.
"Kalau maumu begitu, aku tak bisa menolak. Tapi....."
"Jangan kuatir Mbakyu Sembadra. Lima hari Arjuno bersamaku dua hari bersamamu ya...." potong Srikandi.
"Bukan begitu maksudku.... tolong pegang erat-erat...."
"Wehehehe....soal itu jangan kuatir. Akan kupegang erat supaya anak panah tepat sasaran," kata Srikandi terus memotong ucapan Sembadra.
"Dik Srikandi.... maksudku Kangmas Arjuno juga dikejar wanita lain. Jadi kamu harus pegang erat jangan sampai lepas."
"Weleeeeh, siapa dia?"
"Banowati istri Kurupati..."
"Hahaha....wanita cantik itu rupanya ga puas dengan suaminya ya... Itu urusanku!" Srikandi langsung ngebrit menuju paseban keputran setelah mengatakan demikian.
Paseban keputran Amarta.
"Duh Kakang Yudhistira ya Kakang Semiaji dan Kakang Bima Seno juga Dimas Nakula Sadewa... Aku sudah memberitahu Mbakyu Sembadra sesegera mungkin aku akan kawin dengan Kangmas Arjuno." Demikian ucapan Srikandi di depan para ksatria yang sedang berbincang masa depan Amarta.
Mendengar ucapan blakasuta atau terus terang dari Srikandi para ksatria Amarta cuma terdiam. Tak terkecuali Arjuno lelaki flamboyan yang suka mengejar dan dikejar wanita.
 "Aku minta Kangmas Arjuno mengawini diriku bukan karena kegantengannya. Namun supaya aku bisa membunuh Bisma yang pernah membuat cintaku kandas kala aku masih berujud Dewi Amba. Kalau ada yang menolak perkawinan ini artinya menolak kematian Bisma dan pertanda kehancuran Pandawa. Berarti Arjuno akan bernasib sama seperti Bisma. Mati di tanganku!"
Semua orang yang ada di paseban termasuk Sri Kresna kakak Sembadra terkatup mulutnya. Bahkan Arjuno pun keder. Takut mati sebelum perang Baratayudha
Catatan:
Tedheng aling-aling: batas. Tanpa tedheng aling-aling bicara terbuka tanpa menutupi.
Paseban: tempat terbuka di pendapa untuk duduk bersila membicarakan tentang suatu rencana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H