Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Olahraga Bersepeda Sederhana, Sehat, dan Gembira

28 Juni 2020   21:55 Diperbarui: 29 Juni 2020   08:59 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh dengan berolahraga selama beberapa waktu ini tampak lebih meningkat terutama sejak ada pandemi Covid-19. Dan salah satu olahraga yang banyak menjadi pilihan masyarakat saat ini adalah bersepeda atau gowes. Sekali pun sebenarnya kegiatan bergowesria ini sudah mulai meningkat kembali sejak beberapa tahun terakhir.

Alasan bersepeda atau gowes menjadi pilihan yang cukup menarik karena gowes bisa dilakukan di luar ruangan dimana pun sehingga tidak menjenuhkan. Tentu saja sepedanya harus disesuaikan dengan medan dan yang lebih penting  harus seusai dengan kondisi fisik dan kesehatan sang pelaku.

Jangan hanya sekedar mengikuti tren, sekali pun itu tidak salah dan memang menyenangkan. Sebab salah satu tujuan olahraga adalah untuk bergembira. Namun jangan sampai kegembiraan itu membuat sedikit lupa diri yang justru akan merugikan.

Sebagai goweser atau orang yang senang berolahraga sepeda, ada beberapa tips berdasarkan pengalaman pribadi dan tentu saja hasil tukar pikiran dengan sesama goweser.

Sepeda gunung yang murah meriah tapi membuat bahagia. Dokpri
Sepeda gunung yang murah meriah tapi membuat bahagia. Dokpri
Apa gunanya sepeda mahal kalau hanya disimpan? Dokpri
Apa gunanya sepeda mahal kalau hanya disimpan? Dokpri
Jersey Barcelona untuk gowes dan kacamata murah tapi berguna. Dokpri
Jersey Barcelona untuk gowes dan kacamata murah tapi berguna. Dokpri
Bekal sendiri dari rumah. Dokpri
Bekal sendiri dari rumah. Dokpri
Bersepeda dengan sederhana.

Tak perlu membeli sepeda yang harganya mahal  sekali pun nilai kemahalan setiap orang sangat relatif. Harga kisaran antara 1,5-2 juta sudahlah cukup. Memakai celana dengan lapisan padding untuk menghindari lecet di sekitar paha dan pantat memang sangat dianjurkan tetapi memakai jersey yang harganya ratusan ribu hanya pemborosan.

Penulis sendiri selama ini memang hanya memakai sepeda dengan harga sekitar 2,5 juta. Celana padding seharga 200 ribu disesuaikan dengan kualitas dan pemakaian yang rata-rata di atas 25km sekali gowes.

Kaos lebih murah, sebab bukan kaos gowes tetapi jersey futsal dan sepakbola yang harganya cuma 45 ribu. Kaos kaki paling murah dengan harga 20 ribu tiga pasang. Kacamata sekali pun tampak keren harganya cuma 25 ribu. Helm agak mahal, 275 ribu.

Sepatu menggunakan sepatu jogging seharga 180 ribu. Pernah beli di toko daring dengan merek ternama seharga 600 ribu tapi yang datang sepatu palsu seharga 40 ribu. Kala istirahat pun makannya di warung sederhana dan lebih sering membawa bekal sendiri dari rumah. Murah meriah dan sederhana.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Bersepeda gembira bersama keluarga.

Ikut komunitas atau klub tak ada salahnya. Tapi yang paling bahagia tentu bersepeda dengan keluarga. Paling tidak mengajak anak-anak kita atau dengan istri tercinta jika anak kita sudah dewasa dan mempunyai kegiatan lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun